Jakarta (ANTARA) - Indonesia sampai pada satu masa ketika citra koperasi dan UMKM beranjak membaik. Stereotip negatif bagi koperasi yang identik dengan kekunoan, sementara UMKM yang gurem mulai pudar dan berganti manakala transformasi koperasi dan UMKM mulai diimplementasikan.
Hal itu tergambarkan dengan optimistis dalam buku berjudul "Inovasi Membentuk UMKM dan Koperasi Masa Depan" yang diterbitkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) pada 2024.
Buku ini menyajikan dengan sistematis berbagai inovasi, visi optimistis, dan strategi jitu bagi koperasi dan MKM untuk dapat naik kelas dan berselancar di era disrupsi.
Buku yang merupakan seri 1 dari 7 Buku Serial Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM itu setidaknya membuktikan bahwa UMKM dan koperasi di negara kita bisa keren, modern, bahkan mendunia.
Berbagai langkah di dalamnya menepis potensi bagi koperasi dan UMKM untuk terpinggirkan. Mendorong berbagai solusi bagi koperasi dan UMKM agar tidak terengah-engah mengejar ketertinggalan dalam persaingan dengan perusahaan-perusahaan raksasa. Juga sebagai langkah untuk mengembalikan koperasi pada garis pendirian sebagai sokoguru perekonomian bangsa.
Buku yang disusun melalui supervisi langsung Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki itu menekankan bahwa UMKM dan koperasi tidak ditakdirkan untuk selamanya menjadi pemain pinggiran.
Buku ini bahkan hadir untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan lugas dan bernas.
Di dalamnya juga mengungkapkan berbagai inovasi yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM di bawah kepemimpinan Menteri Teten Masduki untuk memajukan UMKM dan koperasi di Indonesia.
Inovasi-inovasi yang diharapkan bisa menjadi cetak biru pengembangan koperasi dan UMKM ke depan ini lahir dari sebuah kegelisahan mendalam akan kondisi UMKM dan koperasi yang belum optimal.
Buku ini dihadirkan dengan kesadaran yang tinggi bahwa UMKM dan koperasi memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia.
Meskipun demikian, potensi tersebut belum sepenuhnya terwujud jika tanpa ada inovasi dan transformasi yang mendasar.
Salah satu inovasi yang menarik adalah program Rumah Produksi Bersama (RPB). Program ini memfasilitasi UMKM untuk berkolaborasi dan meningkatkan skala ekonomi mereka.
Dengan menggabungkan sumber daya dan memanfaatkan teknologi modern, UMKM dapat menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar global.
Program RPB ini merupakan terobosan yang cerdas dalam mendorong UMKM untuk naik kelas. Melalui RPB, UMKM tidak lagi bekerja sendiri-sendiri, tetapi secara bersama-sama dalam sebuah wadah yang terintegrasi.
Hal ini akan meningkatkan efisiensi produksi, menekan biaya, dan meningkatkan daya saing produk UMKM.
Seiring dengan itu, buku yang ditulis oleh tim yang diketuai oleh Noer Fauzi Rachman itu juga menyoroti pentingnya digitalisasi bagi UMKM.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi usaha.
Di era digital seperti sekarang ini, UMKM tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara konvensional dalam berbisnis. Mereka harus melek digital dan mampu memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha.
Melalui digitalisasi, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas, melakukan promosi secara lebih efektif, dan meningkatkan penjualan.
Buku ini juga mengupas tuntas permasalahan permodalan yang seringkali menjadi kendala bagi UMKM. Melalui program pembiayaan yang inovatif, UMKM dapat mengakses modal usaha yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis.
Kumpulan tulisan dalam buku ini mengusung kesadaran bahwa akses permodalan masih menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan UMKM.
Oleh karena itu, buku ini menawarkan berbagai solusi pembiayaan yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM, mulai dari KUR Klaster hingga pembiayaan melalui LPDB-KUMKM.
Buku ini juga menawarkan sebuah visi yang menyegarkan tentang masa depan UMKM dan koperasi di Indonesia.
Dengan menerapkan inovasi dan memanfaatkan teknologi, UMKM dan koperasi dapat naik kelas dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Di dalamnya juga tersimpan keyakinan bahwa UMKM dan koperasi memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia. Apalagi sejauh ini UMKM dan koperasi telah membuktikan diri mampu menjadi pilar-pilar ekonomi kerakyatan yang menyerap tenaga kerja, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tantangan ke depan
Hadirnya buku ini tidak sekadar menyajikan sebuah visi yang ideal, melainkan juga menyajikan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam implementasi inovasi tersebut, mulai dari keterbatasan infrastruktur, kurangnya literasi digital, hingga permasalahan permodalan.
Para penulis menyadari bahwa jalan menuju UMKM dan koperasi yang modern dan berdaya saing tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, namun selalu ada optimisme bahwa tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi dengan kerja keras, komitmen, dan dukungan dari semua pihak.
Buku ini tetap menawarkan sebuah optimisme bahwa UMKM dan koperasi dapat menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia. Dengan kerja keras, inovasi, dan dukungan dari semua pihak, UMKM dan koperasi dapat mewujudkan mimpi Indonesia Emas 2045.
Buku ini mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung perkembangan UMKM dan koperasi. Pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM dan koperasi.
Bagi para pelaku UMKM, pengurus koperasi, pengambil kebijakan, dan siapapun yang tertarik dengan perkembangan ekonomi kerakyatan di Indonesia sangat direkomendasikan untuk mengulik pengetahuan dari buku ini.
Dengan bahasa yang mudah dipahami dan penyajian yang menarik, buku ini mampu memberikan inspirasi dan wawasan baru tentang bagaimana memajukan UMKM dan koperasi di era digital.
Tidak sekadar memberikan gambaran tentang inovasi yang telah dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, buku ini juga memberikan panduan praktis yang dapat diterapkan oleh para pelaku UMKM dan koperasi.
Inilah berbagai hal yang menjadi kelebihan buku yang menampilkan pattern warna bergradasi hijau ini, di antaramya informasi yang disajikan aktual dan relevan. Buku ini menyajikan data dan informasi terkini tentang perkembangan UMKM dan koperasi di Indonesia.
Ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami atau menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, sehingga mudah dicerna oleh berbagai kalangan pembaca.
Buku juga menyajikan contoh kasus yang inspiratif dan menampilkan kisah sukses UMKM dan koperasi yang telah berhasil menerapkan inovasi. Ini memberikan panduan praktis yang dapat diterapkan, sekaligus memberikan tips dan strategi yang dapat diimplementasikan oleh UMKM dan koperasi.
Sementara itu, beberapa catatan yang patut untuk diperhatikan adalah terkait masih kurangnya pendalaman pada beberapa topik, misalnya buku ini hanya menyinggung sedikit tentang peran teknologi blockchain dalam pengembangan koperasi. Padahal, teknologi blockchain memiliki potensi besar untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam tata kelola koperasi.
Selain itu, ada kecenderungan untuk terlampau banyak fokus pada program yang diinisiasi oleh pemerintah, sehingga peran swasta dan masyarakat dalam pengembangan UMKM dan koperasi menjadi kurang terulas.
Padahal, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM dan koperasi.
Fokus lain pada masih kurangnya evaluasi kritis terhadap program yang dibahas. Buku ini cenderung menyajikan gambaran positif tentang program-program yang dibahas, sehingga evaluasi kritis terhadap kekurangan dan kelemahan program tersebut menjadi kurang mendalam. Padahal, evaluasi kritis sangat penting untuk mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dalam implementasi program.
Maka, ke depan diharapkan ada pendalaman pada topik-topik yang relevan, misalnya buku ini dapat menambahkan bahasan yang lebih mendalam tentang teknologi blockchain, pemasaran digital, dan manajemen keuangan bagi UMKM dan koperasi.
Selanjutnya memberikan porsi yang lebih seimbang antara peran pemerintah, swasta, dan masyarakat. Buku ini dapat menampilkan contoh kasus kolaborasi yang sukses antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pengembangan UMKM dan koperasi.
Perlu juga ada evaluasi kritis yang lebih mendalam terhadap program yang dibahas agar dapat menyajikan data dan informasi yang lebih lengkap tentang keberhasilan dan kegagalan program, serta faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Inovasi bagi UMKM dan koperasi di ambang disrupsi
Inovasi bagi UMKM dan koperasi di ambang disrupsi
Sabtu, 12 Oktober 2024 16:33 WIB