Istanbul (ANTARA) - Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Senin mengatakan pihaknya siap untuk segera terlibat dalam perundingan guna mencapai gencatan senjata yang permanen di Jalur Gaza.
Sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Qassam, pada Senin malam membebaskan sandera keturunan Israel-Amerika Serikat bernama Edan Alexander setelah berunding dengan pemerintahan Donald Trump.
"Hamas siap untuk segera memulai negosiasi guna mencapai kesepakatan komprehensif untuk gencatan senjata yang berkelanjutan, penarikan pasukan pendudukan, pengakhiran pengepungan, pertukaran tahanan, dan pembangunan kembali Jalur Gaza," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Alexander adalah sandera AS terakhir yang diketahui masih hidup yang ditahan di Gaza.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas nyatakan siap rundingkan gencatan senjata permanen di Gaza