"Pertama
kalinya pengerjaan album di my own company, punya label sendiri, buat
musik sendiri. Mimpi saya dari dulu menjadi seorang enterpreneur. Punya
label sendiri, bisnis sendiri. I have my own company," ujar dia di
Jakarta, Rabu.
Vidi mengaku banyak belajar
dari label musik tempatnya mengawali karir, mulai dari bisnis musik di
Indonesia hingga variabel-variabel yang perlu diketahui untuk mendirikan
sebuah label sendiri.
"Awalnya (menyebut
label musik) sebagai bussiness partner, enggak mau hanya sebagai artis.
Saya mau tahu bisnis musik di Indonesia, variabel-variabel apa yang
perlu saya tahu," tutur Vidi.
"Setelah lulus kuliah, selesai kontrak dengan mereka lalu kembali ke Indonesia menggunakan label musik sendiri," imbuh dia.
Tak tanggung-tanggung, untul album ketiganya, "Parsona", Vidi bahkan memutuskan me-master album di Abbey Road, London.
"Mengapa
harus Abbey Road? Itu sudah kayak naik haji. Untuk proses rekaman,
pengerjaan semua di Indonesia. Untuk master memang di Abbey Road, karena
kebanggaan buat diri saya. Akhirnya mimpi saya punya keluaran Abbey
Road di album ketiga," pungkas dia seraya tersenyum.