Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail melaporkan kemajuan pembentukan Koperasi Merah Putih di daerahnya yang meningkat signifikan saat audiensi dengan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi di Kementerian Koperasi RI, Jakarta.
Gusnar dari Jakarta, Rabu mengatakan progres yang sebelumnya baru mencapai 87 persen, kini telah meningkat menjadi 94 persen.
"Saat ini pembentukan Koperasi Merah Putih di Gorontalo sudah mencapai 94 persen. Kami masih memerlukan waktu untuk badan hukumnya, SHBH-nya," kata Gusnar.
Dalam implementasinya, ia mengungkapkan empat tantangan utama di lapangan.
Tantangan tersebut meliputi kekurangan sumber daya manusia (SDM) terlatih, infrastruktur desa yang belum memadai terutama akses jalan dan internet, administrasi koperasi yang belum efisien, serta pemahaman keliru masyarakat yang menganggap program ini hibah.
Meski masih menyelesaikan aspek legal, ia optimis target dapat tercapai sesuai waktu yang ditentukan.
Ia juga menyampaikan rencana pembentukan mock-up koperasi sebagai rujukan bagi koperasi lainnya.
"Ada anggapan bahwa pemerintah menyediakan hibah. Padahal ini adalah sistem kredit perbankan yang memerlukan rencana bisnis (business plan) dari koperasi agar berkelanjutan," Kata Gusnar.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengapresiasi kemajuan Gorontalo yang berada di peringkat enam nasional dalam implementasi Koperasi Merah Putih.
Program yang telah mendapat dukungan penuh DPR ini secara nasional sudah mencapai 57 persen atau 47 ribu desa yang melakukan musyawarah khusus.
"Gorontalo peringkat enam nasional, termasuk papan atas. Dengan apa yang sudah dikerjakan teman-teman di Gorontalo ini memang mengakselerasi percepatan," kata Budi Arie Setiadi.
Selebihnya, pertemuan tersebut membahas pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai bagian ekosistem Koperasi Merah Putih.
Pemprov Gorontalo menyatakan kesiapan berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dalam pelatihan teknis dan manajemen usaha.