Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan pihaknya mendukung berbagai upaya pengembangan energi nuklir sebagai energi alternatif di Indonesia.
"Kami tentu saja (mendukung) ya, melalui BRIN, termasuk juga Kemendiktisaintek dan juga tentunya kami pun sangat berharap ya LPDP bisa nanti juga memberikan porsi kepada bidang-bidang yang memang ini dibutuhkan," kata Hetifah saat ditemui di Kantor BRIN Jakarta, Kamis.
Hetifah menekankan pihaknya mendukung dari sisi kebijakan, dimana berbagai upaya pengembangan energi nuklir menjadi salah satu yang ada pada Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang akan dilakukannya.
Oleh sebab itu ia menyebutkan pihaknya kini menantikan data dan informasi yang lebih terbuka dan dapat memberikan keyakinan kepada publik bahwa energi nuklir dapat dikembangkan menjadi energi alternatif yang dapat diimplementasikan di Indonesia.
"Kami mendukung segala solusi yang terbaik bagi bangsa dan tentu saja membutuhkan satu kajian yang cermat dan data-data yang lengkap dan terbarukan. Jadi, ini bukan pertimbangan politis ketika mengambil keputusan," ujarnya.
Adapun terkait kebijakan yang menjadi fokusnya, kata Hetifah, antara lain menyangkut soal kebijakan teknologi nuklir dari hulu ke hilir, termasuk diantaranya pendidikan nuklir, baik berupa pendidikan formal maupun kesempatan magang di luar negeri, sehingga talenta riset nuklir dalam negeri dapat berkembang dan siap mengimplementasi ilmu yang didapatkan.
"Jangan sampai sudah mendalami nuklir di luar (negeri), (tapi) kita tidak berikan kesempatan untuk berkiprah di Indonesia. Ini justru kuncinya," ucap Hetifah Sjaifudian.
Terkait teknologi nuklir di Indonesia, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam kesempatan terpisah menjelaskan pihaknya memiliki sejumlah skema kerja sama dalam mengembangkan teknologi nuklir di Indonesia.
Skema tersebut, ungkap dia, adalah revitalisasi Reaktor Nuklir Serba Guna G.A. Siwabessy di Tangerang Selatan, Banten, menjadi lokasi produksi radioisotop dan radiofarmaka di Indonesia, serta kolaborasi riset joint development untuk reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) bersama sejumlah mitra dunia.
"Jadi kami berharap dengan skema yang cukup lengkap akan mampu membantu bapak/ibu yang berada di komunitas ini (riset nuklir) untuk bisa masuk, bergabung, dan memiliki platform itu," tutur Laksana Tri Handoko.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komisi X DPR RI dukung upaya pengembangan energi nuklir di Indonesia