Jakarta (ANTARA) - Pengusaha dari berbagai asosiasi berharap tidak ada dualisme kepemimpinan di tubuh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sehingga dapat mendukung iklim usaha yang kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Perusahaan Pengerukan dan Reklamasi Indonesia (AKPPRI) mengatakan bahwa adanya dualisme kepemimpinan di tubuh Kadin, memicu kekhawatiran bagi pengusaha dari AKPPRI maupun yang tergabung dalam Asosiasi Penanaman Modal Asing Indonesia, dan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh (AMPURI).
"Kami beserta 250-an asosiasi dan himpunan pengusaha bersilaturahmi dan berkumpul guna memastikan aspirasi para pengusaha tetap dapat terakomodir oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Wisnu dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya menginginkan tak ada dualisme kepemimpinan sehingga Kadin mampu memperjuangkan aspirasi anggotanya dan juga para pengusaha lainnya.
Ia menuturkan bahwa pihaknya berinisiatif membentuk Forum Komunikasi dan Silaturahmi Asosiasi dan Himpunan Indonesia, yang bakal menjadi awal untuk mendirikan konfederasi bila dualisme Kadin tidak juga berakhir.
Wisnu yang juga Direktur Utama PT Batulicin Borneo Maritim, perusahaan pengerukan dan reklamasi, menegaskan bahwa kehadiran Forum Komunikasi dan Silaturahmi Asosiasi dan Perhimpunan Indonesia bukan untuk menandingi Kadin. Tapi, lebih pada bentuk kepedulian terhadap kondisi kepengurusan saat ini.
"Hingga sekarang, kami masih tetap sebagai anggota Kadin, dengan hak dan kewajiban yang sama," tegasnya.
Wisnu menilai langkah Forum Komunikasi dan Silaturahmi Asosiasi dan Perhimpunan Indonesia adalah tepat, mengingat realisasi target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen oleh Pemerintah Prabowo-Gibran, butuh dukungan dari seluruh elemen bangsa terutama para pengusaha.
"Sesuai dengan undang-undang, Kadin memiliki tugas dan fungsi menopang kinerja pemerintah dalam menggerakkan perekonomian nasional, sehingga dapat tumbuh sesuai target," jelas Wisnu.
Untuk itu, sambung dia, kehadiran Forum Komunikasi dan Silaturahmi hadir sebagai penyeimbang sekaligus memastikan bahwa aspirasi setiap anggota dapat terakomodasi dengan baik.
"Bisa saja penyampaian aspirasi secara terpisah atau sendiri-sendiri namun bargaining power-nya akan lebih kuat bila dilakukan bersama-sama dalam sebuah wadah atau organisasi," imbuhnya.
Senada, Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPURI) Serioza Prakasa menambahkan, soliditas organisasi adalah hal utama dalam memperjuangkan aspirasi.
"Selain mengawal perjuangan penyampaian aspirasi para pengusaha, kami berharap melalui Forum Komunikasi dan Silaturahmi Asosiasi dan Himpunan Indonesia ini Pemerintahan Prabowo-Gibran dapat bertindak atas dualisme kepemimpinan di tubuh Kadin," kata Serioza.