Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochammad Irfan mengatakan penandatanganan MoU perhajian antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menandai dimulainya persiapan penyelenggaraan haji Indonesia tahun 2025.
"Penandatanganan MoU ini menandai dimulainya proses persiapan penyelenggaraan haji, khususnya bagi jamaah asal Indonesia, pada tahun 1446 Hijriah," ujar Irfan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah menandatangani kesepakatan perhajian (MoU) untuk musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi, salah satunya jamaah calon haji yang akan diberangkatkan sebanyak 221 ribu orang.
Irfan mengapresiasi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi atas komitmen dan respons positif terhadap berbagai usulan yang disampaikan oleh Pemerintah Indonesia.
"Meski sebelumnya beberapa kebijakan disampaikan bersifat tetap dan tidak dapat diubah, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi tetap mempertimbangkan sejumlah usulan dari Indonesia," ujar Irfan.
Ia menegaskan bahwa kehadiran BP Haji dalam proses ini merupakan bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan haji tahun 1446 H/2025 M.
Selain itu, MoU ini juga menjadi landasan penting bagi pelaksanaan ibadah haji tahun 1447 H, yang akan sepenuhnya dikelola oleh Badan Penyelenggara Haji Indonesia.
Selain menghadiri agenda penandatanganan MoU, Kepala dan Wakil Kepala BP Haji juga dijadwalkan untuk menghadiri konferensi dan Pameran Haji yang diselenggarakan pada Senin ini.
Irfan menyatakan pameran haji menjadi momentum strategis dalam menentukan dan memilih layanan berkualitas untuk penyelenggaraan haji tahun ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP Haji: MoU perhajian menandai dimulainya persiapan haji 2025