Gorontalo (ANTARA) - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melakukan perubahan dies natalis atau perayaan tahunan untuk memperingati hari pendirian, dari yang selama ini diselenggarakan setiap tanggal 1 September menjadi 16 Januari.
Wakil Rektor II UNG Dr. Mohammad Hidayat Koniyo di Gorontalo, Rabu mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu disampaikan terkait hal itu dengan merujuk buku “Jejak Peradaban Teluk Tomini: Sejarah Universitas Negeri Gorontalo”.
"Menegaskan bahwa secara historis lembaga pendidikan tinggi di Gorontalo yang menjadi cikal bakal UNG diawali oleh usul pendirian Junior College atau Extension Course di Kota Gorontalo," ucap dia.
Hal tersebut merujuk pada instruksi Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) nomor 8 tahun 1962 tanggal 19 oktober 1962 tentang pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat.
Pendirian perguruan tinggi di Gorontalo dalam bentuk cabang fakultas menurut dia, didasarkan pada Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 juli 1963 tentang pembukaan cabang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Utara dan Tengah di Gorontalo.
"Tanggal 1 September 1963 merupakan tanggal di mana jumlah pendaftar FKIP Unsulutteng di Gorontalo berjumlah 413 yang terdiri dari 30 persen guru, PNS dari berbagai instansi, dan tamatan SMTA," ucap dia.
Pada tahun 1964 FKIP Unsulutteng diintegrasikan ke IKIP Yogyakarta sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri PTIP nomor 154 tahun 1964 tentang Fakultas-fakultas dalam IKIP Yogyakarta dan cabang-cabangnya.
"Secara efektif SK ini mulai berlaku pada tanggal 9 September 1964. Berdasarkan aturan ini, Cabang FKIP Unsulutteng di Gorontalo berubah nama dan status menjadi cabang Fakultas Keguruan IKIP Yogyakarta cabang Manado di Gorontalo," ungkap dia.
Selanjutnya perubahan kembali terjadi ketika dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Menteri PTIP nomor 114 tahun 1965, di mana status cabang Fakultas Keguruan IKIP Yogyakarta cabang Manado di Gorontalo berubah menjadi IKIP Manado Cabang Gorontalo. Status tersebut bertahan hingga 1982.
Pada 7 September 1982, IKIP Manado Cabang Gorontalo resmi beralih menjadi FKIP Unsrat Manado di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 1982 tanggal 7 September tentang pengintegrasian IKIP Manado cabang Gorontalo ke dalam Unsrat.
"Perubahan nama dan status IKIP Manado Cabang Gorontalo menjadi FKIP Unsrat Manado di Gorontalo dimaknai sebagai proses pertumbuhan dan mendapatkan momentum untuk menjadi perguruan tinggi mandiri. Meskipun dalam prosesnya mengalami banyak benturan kebijakan pemerintah yang tidak mudah ditembus," ungkap Mohammad Hidayat Koniyo.
Akhirnya kata dia, perjuangan menjadi perguruan tinggi mandiri terwujud pada tahun 1993 melalui terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia (Kepres RI) nomor 9 tahun 1993 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Gorontalo yang disebut STKIP Gorontalo.
Dosen Ilmu Komunikasi UNG Dr. Noval Sufriyanto Talani mengatakan, kata pendirian pada Kepres RI tersebut secara implisit menunjukkan bahwa STKIP yang kemudian berubah nama dan status menjadi IKIP Negeri Gorontalo lalu Universitas Negeri Gorontalo atau UNG pada Kepres RI nomor 54 tahun 2004 tentang perubahan IKIP Negeri Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo adalah awal baru untuk menjadi perguruan tinggi yang 100 persen otonom.
"Sesuai fakta di poin 9 dan 10, hanya di Kepres RI nomor 9 tahun 1993 yang menggunakan diksi pendirian, sedangkan di Kepres RI nomor 19 tahun 2001 dan Kepres RI nomor 54 tahun 2004 hanya menggunakan diksi perubahan. Perbedaan ini bermakna bahwa UNG sebagai perguruan tinggi otonom 100 persen dapat mulai melaksanakan dies natalis pada tanggal di mana Kepres RI nomor 9 tahun 1993 ditetapkan, yaitu 16 Januari 1993," kata dia.
Menurut dia, tanggal 16 Januari menjadi latar historis sekaligus latar kontekstual untuk pelaksanaan dies natalis UNG yang akan diselenggarakan pada 16 Januari 2025 mendatang, serta melaksanakan Peraturan Mendikbudristek nomor 34 tahun 2024 tentang statuta UNG Pasal 7 Ayat 10.
"Pelaksanaan dies natalis tanggal 16 Januari 2025 menjadi momentum penting untuk meneguhkan kemandirian UNG sebagai perguruan tinggi otonom yang telah tumbuh, berkembang, dan meraih berbagai prestasi tanpa menafikan Junior College sebagai embrionya," ungkap Noval.
Baca Juga : Dies Natalis ke-32 UNG Menjadi Momentum Refleksi Perjalanan Mandiri
