Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump mengatakan boleh saja untuk mengesampingkan isu keanggotaan Ukraina di NATO karena menurutnya hal itu tidak praktis, demikian laporan dari stasiun televisi CBS News.
"Saya oke saja dengan hal itu," ungkap laporan itu dengan mengutip ucapan Trump pada Rabu (12/5) ketika diminta komentarnya tentang pernyataan Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengenai keanggotaan Ukraina di NATO.
"Menurut saya (isu keanggotaan Ukraina di NATO) itu tidak praktis," ujar Trump.
Trump juga menyatakan dalam komentarnya mengenai masalah ini, bahwa Rusia sudah sejak lama berposisi tidak mengizinkan Ukraina menjadi anggota NATO.
Hegseth mengatakan pada Rabu bahwa Amerika Serikat berpandangan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO bukanlah hasil yang layak dari setiap potensi negosiasi dengan Rusia.
Sebelumnya, surat kabar Wall Street Journal (WSJ) pada 7 November 2024 memberitakan bahwa tim Presiden terpilih AS Donald Trump mengusulkan untuk membekukan konflik Ukraina serta memasok senjata bila Kiev menolak untuk bergabung dengan NATO selama sedikitnya 20 tahun.
Sedangkan pada Juni tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengajukan inisiatif untuk penyelesaian konflik secara damai di Ukraina, yaitu Moskow akan segera melakukan gencatan senjata dan menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi setelah penarikan pasukan Ukraina dari wilayah-wilayah baru Rusia.
Selain itu, Kiev harus menyatakan penolakan niatnya untuk bergabung dengan NATO dan juga melakukan demiliterisasi dan denazifikasi, serta menerima status netral, non-blok, dan non-nuklir. Putin juga menyebutkan pencabutan sanksi terhadap Rusia.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Trump sebut isu keanggotaan Ukraina di NATO tidak praktis