Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo mengimbau warga di daerah itu untuk tidak mengkhawatirkan ketersediaan stok beras maupun bahan pangan lainnya.
"Khusus produksi beras, memang ada areal persawahan yang mengalami puso karena intensitas hujan tinggi pada Desember 2024 hingga Januari 2025, namun sebagian besar, saat ini kantong-kantong produksi padi di daerah ini sementara panen raya. Saya berharap warga tidak panik, juga tidak memilih membeli dalam jumlah di luar kebutuhan apalagi menimbun beras," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara Suleman Lakoro di Gorontalo, Rabu.
Menurutnya panen raya sementara berlangsung di daerah ini, sehingga ketersediaan stok beras jelang Ramadhan dipastikan aman.
Ia mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya menjaga ketersediaan stok, sehingga diharapkan warga tidak panik dengan berbelanja di luar kebutuhan.
"Biasanya kalau sudah panik karena merasa akan kehabisan, sehingga memicu aksi borong yang berdampak pada lonjakan harga. Saya mengimbau agar warga tidak melakukan hal tersebut," katanya.
Saat ini, pemerintah daerah terus mendorong dan memberi semangat kepada para petani untuk lebih giat menanam padi guna memenuhi kebutuhan pangan daerah, termasuk menunjang program swasembada nasional.
Dia juga menjelaskan, program percepatan pertanaman padi dalam rangka mengejar swasembada pangan, ditargetkan pada 2025 sekitar 14.430 hektare dengan kemampuan atau kesanggupan 8.212 hektare.
"Sementara untuk realisasi tanam saat ini baru mencapai 3.980 hektare," katanya.
Pemerintah daerah menargetkan pertanaman untuk tiga kali panen atau produksi yang berkelanjutan.