Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mendatangkan batu pecah sebanyak 200 kubik dari Luwuk, Provinsi Sulawesi Tengah, untuk pembangunan jalan "by pass" sepanjang 9,5 kilometer dan lebar 20 meter.
Wakil Bupati Gorontalo Utara, Roni Imran, Kamis mengatakan, kebutuhan batu tersebut wajib dipenuhi untuk merealisasikan ruas jalan by pass Moluo-Molingapoto di Kecamatan Kwandang.
Sebenarnya kata dia, Gorontalo Utara memiliki peluang yang besar terhadap pengelolaan potensi galian C tersebut, mengingat sepanjang garis pantai 317 kilometer, dipadati bebatuan yang memiliki kualitas terbaik.
Namun kendala belum adanya investor, membuat potensi batu pecah belum terkelola optimal.
"Padahal pangsa pasarnya bisa memenuhi permintaan antar pulau, diantaranya Kalimantan dan Papua, bahkan bisa memenuhi permintaan pihak Tiongkok," ujanya.
Dia mengurai, investasi berskala nasional sedang menjajaki pengelolaan potensi batu pecah di daerah ini, diantaranya di Desa Mutiara Laut Kecamatan Tomilito dan Desa Dunu Kecamatan Monano.
Bahkan di Desa Dunu, potensinya mencapai 200 ribu ton/bulan. Begitupun di Desa Mutiara Laut yang bisa memenuhi permintaan pasar mencapai 50 ribu ton per bulan.
Tingginya permintaan bahan baku batu pecah di tingkat lokal dan nasional yang dapat ditangkap Gorontalo Utara, membuat pemkab kata Roni, akan mendorong program investasi di sektor ini termasuk mempermudah proses perizinan agar aktivitas pengelolaan batu pecah segera berjalan.
Ia berharap, potensi batu pecah menjadi salah satu sektor unggulan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang akan memajukan daerah ini secara signifikan, khususnya mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di setiap desa.