Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Para pengacara presiden terpilih Donald Trump
hari ini datang ke pengadilan untuk dengar pendapat mengenai pertarungan
antara pemimpin berikutnya Amerika Serikat itu melawan sekelompok
mahasiswa yang mengaku ditipu oleh salah satu bisnis Trump.
Perkara
tahun 2010, yang menjadi salah satu dari tiga kasus yang diajukan
terhadap Universitas Trump yang sudah tutup itu, diajukan atas nama
mahasiswa-mahasiswa yang mengaku diiming-imingi janji palsu dengan
membayar 35.000 dolar AS (Rp465 juta) untuk mempelajari "rahasia"
berinvestasi di real estate Trump dari instruktur-instruktur yang
dipilih sendiri oleh Trump.
Trump menguasai 92 persen saham
Universitas Trump dan mengendalikan secara penuh semua keputusan besar
di universitas ini, begitu bunyi dakwaan dalam berkas yang diajukan oleh
para mahasiswa ke pengadilan.
Trump telah membantah semua
tuduhan dan berkilah dia mengandalkan orang lain untuk mengelola
bisnisnya. Peradilan soal ini akan berlangsung pada 28 November.
Para
pengacara Trump akan berusaha meyakinkan seorang hakim federal di San
Diego bahwa dewan juri tidak boleh memperdengarkan pernyataan-pernyataan
Trump yang disampaikannya selama kampanye, termasuk menyangkut hakim
yang menangani kasus ini.
Trump pernah menyerang Hakim Distrik AS
Gonzalo Curiel karena dianggap bias terhadap dia. Dia menuduh Curiel,
yang lahir di Indiana namun berketurunan Meksiko, tidak netral karena
Trump pernah menyatakan akan membangun tembok perbatasan antara AS dan
Meksiko.
Para pengacara Trump menegaskan bahwa Curiel tidak boleh
mempermasalahkan prilaku pribadi Trump, termasuk tuduhan pelecehan
seksual dan komentarnya atas kasus di kampus ini atau pengadilan yang
menanganinya, di peradilan nanti, selain juga tidak melibatkan
pidato-pidatonya, cuitan, masalah pajak, kontroversi menyangkut Yayasan
Donald J. Trump, ratu kecantikan dan kebangkrutan.
Di samping
itu, para pengacara Trump ingin mengecualikan bukti para instruktur yang
terlibat dalam kelanjutan perkara kepailitan, dan peringkat Universitas
Trump dari Better Business Bureau (di Indonesia status perguruan
tinggi), bersama dengan keluhan-keluhan yang diterimanya.
Para pengacara Trump menyebut informasi-informasi itu tidak relevan untuk juri dan praperadilan untuk kasus ini.
Sebaliknya
tim pengacara para mahasiswa ini tidak sepakat dengan tim pengacara
Trump. Dalam berkas yang diajukan pengadilan, tim pengacara mahasiswa
justru menganggap pernyataan-pernyataan Trump akan membantu para juri
dalam menilai kredibilitas Trump dan untuk menentukan apakah dia dan
bisnis universitasnya telah melakukan penipuan.
Curiel akan
memimpin majelis hakim yang menyidangkan dua kasus, masing-masing
melawan Trump dan Universitas Trump. Sebuah peradilan terpisah yang
diajukan jaksa agung negara bagian New York ditunda digelar di negara
bagian ini, demikian Reuters.
Belum juga dilantik, Trump harus hadapi peradilan kasus penipuan
Kamis, 10 November 2016 21:31 WIB