Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pihaknya segera melakukan pengecekan terhadap pengusaha yang terindikasi mengubah kemasan beras medium menjadi kemasan premium, yang merugikan konsumen di Indonesia.
Amran di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi adanya indikasi praktik pengubahan kemasan beras medium jadi premium.
"Sudah, di beberapa tempat, kami sudah ambil sampelnya, kami cek, ternyata isinya medium, tapi tulisnya premium," kata Mentan.
Untuk itu, dia mengingatkan pengusaha agar tidak mengalihkan isi beras medium menjadi premium hanya dengan mengganti kemasan dan label.
Dia mengingatkan bahwa pemerintah akan melakukan pemeriksaan di seluruh Indonesia untuk memastikan praktik curang tersebut dihentikan dan memberikan sanksi tegas bagi pengusaha yang melanggar aturan.
"Sampaikan ke semua pengusaha, jangan medium dialihkan menjadi premium. Isinya medium, tapi tulisnya premium. Karena sebentar lagi kami cek seluruh Indonesia," tegas Mentan.
Amran juga mengimbau kepada pengusaha untuk menjaga integritas dan tidak merugikan konsumen demi keuntungan semata, seperti yang terjadi pada isu minyak goreng kemasan Minyakita sebelumnya.
"Itu merugikan masyarakat, merugikan rakyat Indonesia. Saya katakan, sampaikan seperti minyak goreng kemarin, kita sampaikan dulu. Kalau tidak berubah, kami akan cek seluruh Indonesia," tutur Mentan.
Meski telah mengidentifikasi beberapa lokasi yang terlibat, Amran memilih untuk tidak mengungkapkan nama wilayah dan pengusaha yang diduga terlibat dalam praktik mengubah kemasan tersebut, namun dia meminta agar hal itu tidak lagi dilakukan.
"Ya dekat-dekat lah," kata Mentan ketika awak media menanyakan lokasi temuan indikasi kecurangan kemasan beras medium yang diubah menjadi premium.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan segera cek pengusaha beras nakal ubah kemasan medium ke premium