Berlin (ANTARA) - Penjabat Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkritik keras pemerintahan Donald Trump karena "menyangkal dan mengabaikan" fakta terkait perubahan iklim, dan bagaimana perubahan iklim itu telah menjadi salah satu ancaman paling serius bagi kehidupan umat manusia.
Berbicara dalam konferensi iklim internasional di Berlin, Rabu, Scholz menggarisbawahi pentingnya Perjanjian Paris 2016, dan memujinya sebagai komitmen kemanusiaan bersama untuk menjamin masa depan yang lebih aman bagi generasi mendatang.
"Saya sangat kecewa Amerika Serikat ingin meninggalkan kesepakatan tersebut. Tapi, satu hal yang jelas: Menolak atau mengabaikan fakta-fakta tersebut tidak akan menghilangkan dampak dari perubahan iklim, begitu juga tanggung jawab AS sebagai penghasil emisi gas rumah kaca terbesar secara historis," kata Scholz.
Dia menekankan bahwa perubahan iklim merupakan salah satu tantangan keamanan paling serius saat ini, dengan konsekuensi ekonomi, sosial, dan politik yang luas jika masyarakat dunia gagal membatasi pemanasan global dan secara substansial mengurangi emisi gas rumah kaca global.
"Beberapa orang mengeklaim bahwa perlindungan terhadap iklim adalah hal yang tidak penting di saat seperti ini - seolah-olah itu adalah kemewahan untuk hari-hari yang lebih tenang. Namun, mereka yang mengatakan itu keliru," kata Scholz.
Dia juga menunjukkan bagaimana laporan badan intelijen baru-baru ini pun mengonfirmasi betapa seriusnya ancaman dari perubahan iklim.
"Risiko kebakaran hutan, banjir, dan gagal panen yang meluas terus meningkat di seluruh dunia, bersamaan dengan kelaparan dan wabah penyakit," katanya.
"Hal ini menyebabkan ketidakstabilan politik, pengungsian, dan konflik untuk menguasai sumber daya. Tidak diragukan lagi bahwa kita hanya dapat mengamankan dunia yang damai dengan membatasi perubahan iklim," kata dia menambahkan.
Scholz, yang telah menjadi kanselir Jerman sejak 2021, kini menjadi penjabat kanselir hingga pemerintahan baru terbentuk setelah pemilihan umum negara itu pada Februari tahun ini.
Sumber: Anadolu-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jerman kritik pemerintahan Trump karena "tolak" fakta perubahan iklim