Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf menilai jika kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk merevitalisasi industri nasional dan mengoptimalkan potensi kekuatan dalam negeri.
Aminuddin ditemui di sela Puncak Dharma Santi BUMN 2025 di Jakarta, Minggu menyebut jika kebijakan Presiden AS Donald Trump dapat menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mempercepat transformasi industri dan meningkatkan daya saing BUMN di pasar global secara lebih agresif dan terukur.
"Tantangan untuk kita lah, momentum untuk kita lebih revitalisasi industri, saya kira itu," kata Aminuddin.
Meski begitu, Aminuddin tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait dampak langsung kebijakan tarif Presiden AS terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) namun menegaskan pentingnya membangun industri yang tangguh dan mandiri dengan revitalisasi.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan pesannya kepada Presiden AS Donald Trump setelah AS memberikan tarif impor timbal balik sebesar 32 persen kepada Indonesia dan tarif impor 10 persen kepada semua negara.
Dalam sesi wawancara dengan tujuh jurnalis senior di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4), sebagaimana dikutip dari siaran TVRI di Jakarta, Selasa, Presiden menekankan Indonesia dan AS punya hubungan erat yang terjalin lama sehingga Indonesia berharap ada perlakuan yang baik dari AS terkait kebijakan tarif tersebut.
“Saya ingin sampaikan, saya bilang: We respect United States. We have been good friends for many, many years, and we are willing, we always invite you to participate in our economy. Kita mohonlah ada perlakuan yang baik,” kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan salah satu jurnalis.
Presiden Prabowo kemudian menyebut dirinya mengutus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk memimpin delegasi Indonesia berunding dengan Pemerintah AS di Washington.
“Saya akan kirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan diskusi untuk negosiasi,” sambung Presiden.
Presiden, dalam wawancara yang sama, optimistis ada jalan tengah yang dapat disepakati oleh dua negara.
Prabowo kemudian mencontohkan sebelum kebijakan tarif Trump, Indonesia dan AS juga sempat berunding dan AS menawarkan minyak dan gasnya untuk Indonesia.
“Mereka tanya saya: Is Indonesia willing to buy oil and gas from United States? Ya saya bilang: Yes why not!” ujar Presiden.
Prabowo kemudian menilai Indonesia sudah cukup banyak mengimpor minyak dan gas dari luar negeri, tetapi prosesnya kurang efisien karena melibatkan banyak broker.
“Jadi kita memang impor cukup banyak BBM (bahan bakar minyak) dari luar, dan gas. Saya periksa, saya cek banyak yang enggak jelas. Impornya dari mana? Lewat broker, broker, broker,” kata Presiden
“Langsung saja, Pertamina, kamu tentunya harus impor dari negara yang saling menguntungkan, entah Amerika Serikat, entah mana,” sambung Presiden.
Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 mengumumkan kebijakan tarif resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia, yang efektif berlaku tiga hari setelah diumumkan.
Kebijakan Trump itu diterapkan secara bertahap, yaitu mulai dari pengenaan tarif umum 10 persen untuk seluruh negara terhitung sejak tanggal 5 April 2025, kemudian tarif khusus untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, mulai berlaku pada 9 April 2025 pukul 00.01 EDT (11.01 WIB).
Dari kebijakan terbaru AS itu, Indonesia terkena tarif resiprokal 32 persen, sementara negara-negara ASEAN lainnya, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Malaysia 24 persen, Kamboja 49 persen, Thailand 36 persen, dan Vietnam 46 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamen BUMN: Tarif AS momentum revitalisasi industri nasional