Moskow (ANTARA) - Kelaparan di Sudan memengaruhi 25 juta orang, termasuk 770.000 anak-anak yang diperkirakan akan mengalami kekurangan gizi akut parah pada tahun ini, kata Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Mediterania Timur, Hanan Balkhy.
Selain itu, wabah kolera, polio, campak, demam berdarah, dan malaria yang terjadi secara bersamaan juga memengaruhi sistem kesehatan yang sudah hancur akibat konflik, ucap Balkhy dalam konferensi pers untuk Asosiasi Koresponden Terakreditasi di PBB (ACANU) di Jenewa, Senin (27/5).
Menurut WHO, lebih dari 1.120 orang tewas dalam 167 serangan yang dikonfirmasi terhadap fasilitas kesehatan, ambulans, pasien, dan tenaga kesehatan di Sudan.
Tentara reguler Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) paramiliter telah berperang memperebutkan kendali negara sejak April 2023. K
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan bahwa pertempuran yang terus berlangsung di negara tersebut dapat memicu wabah penyakit dan menyebabkan runtuhnya sistem kesehatan yang fatal.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WHO sebut 25 juta orang menderita kelaparan di Sudan