Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI Ahmad Najib Burhani menyebutkan Sekolah Garuda dapat membuka peluang anak Indonesia untuk melanjutkan studi di universitas top dunia.
Dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Selasa, Najib memaparkan beberapa persoalan mengapa belum banyak anak Indonesia yang melanjutkan studi ke kampus top dunia, di antaranya adalah ketidaktahuan bagaimana anak bangsa bisa bersekolah di tempat tersebut, serta bagaimana mendapatkan pendanaan untuk melanjutkan studi di kampus top tersebut.
"Jadi, kita akan melakukan yang substansinya, dan mungkin ada kompetisi yang berkaitan dengan beasiswanya itu (di Sekolah Garuda)," kata Najib.
Najib menjelaskan Sekolah Garuda merupakan sekolah yang memberikan materi, kurikulum dan persiapan kepada para siswanya untuk kemudian bisa melanjutkan studinya ke berbagai universitas top dunia.
Ia menjelaskan pada tahun ini terdapat 12 Sekolah Garuda Transformasi, yang merupakan pengubahan dari sekolah unggulan yang sudah ada, yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.
Selain itu, jelas Najib, terdapat 20 Sekolah Garuda yang akan dibangun mulai dari tahun 2025 hingga 2029.
"Yang saat ini dari 20 itu, yang kita rencanakan kita selesaikan tahun ini ada empat," ujarnya.
Ia menjelaskan dua dari empat sekolah tersebut berlokasi di Soe, Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga di Belitung Timur, di Provinsi Bangka Belitung.
"Ada dua tempat lagi yang sedang kita proses, yaitu di Papua Tengah dan satu lagi akan kita tentukan sebentar lagi dari berbagai pengajuan, dari berbagai daerah yang ada di Indonesia," ujarnya.
Najib menyebutkan pihaknya kini tengah mempersiapkan proses rekrutmen bagi guru dan tenaga didik yang nantinya bertugas di berbagai Sekolah Garuda di Indonesia.
Ia memperkirakan jumlah guru di Sekolah Garuda nantinya sekitar 55 orang per sekolah.
"Jadi ada mekanisme yang sama dengan PNS, tetapi nanti ada tambahannya beberapa guru dari luar yang sistemnya masih kita godok seperti apa." tutur Ahmad Najib Burhani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekolah Garuda buka peluang anak Indonesia studi di kampus top dunia