Medan (ANTARA GORONTALO) - Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia
diharapkan harus mampu bersaing secara regional mau pun global, dan
dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
"Untuk itu, pentingnya dilakukan riset terapan untuk mendukung daya
saing Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) di Indonesia," kata Wakil Ketua
Umum Kadin Indonesia Bidang Telematika, Penyiaraan dan Riset dan
Teknologi, Dr Ing Ilham Akbar Habibie MBA, di Medan, Kamis.
Hal tersebut dikatakannya ketika menyampaikan kuliah umum di
Universitas Negeri Medan (Unimed) dengan tema "Pentingnya Metode Riset
dalam Mendukung UMKM Indonesia" kerja sama Fakultas Ekonomi Unimed
dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut.
Ilham mengatakan, di Indonesia peranan UMKM, selain berperan dalam
pertumbuhan pembangunan dan ekonomi, juga memiliki peranan yang sangat
penting dalam mengatasi masalah pengangguran.
"Tumbuhnya UMKM menjadikan suatu daerah semakin maju dan
berkembang, serta banyak menyerap tenaga kerja yang produktif," ujarnya.
Ia menyebutkan, UMKM yang berkembang saat ini, mampu meningkatkan
perekonomian yang positif di Indonesia, dan juga menyejahterakan
kehidupan rakyat.
Selain itu, UMKM tersebut juga memberikan inovasi di bidang
kewirausahaan, serta berbagai terobosan baru untuk memajukan
perekonomian di Tanah Air.
"Kita harus mampu bersaing dengan negara-negara maju, seperti
Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan negara lainnya," ucapnya.
Ia menjelaskan, penting adanya pelaksanakan riset terapan, dalam
membangun daya saing dan mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara
maju tersebut.
Apalagi, saat ini Indonesia sedang dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ACFTA, dan lain sebagainya.
"Peningkatan kualitas produksi dengan adanya kreativitas dan
inovasi dalam mengembangkan usaha mutlak dilakukan. UMKM Indonesia juga
harus mampu mempertahankan, meningkatkan standar, desain dan kualitas
produk agar dapat diterima oleh pasar secara global," kata putera
Presiden RI ketiga BJ Habibie itu.
Ilham Habibie: UMKM Indonesia harus mampu bersaing secara global
Kamis, 23 Februari 2017 23:11 WIB