Abuja (ANTARA GORONTALO) - Puluhan anak perempuan korban penculikan yang
ditemukan tahun lalu akan kembali ke sekolah pada September.
Sementara itu, ke-82 anak perempuan, yang dibebaskan oleh Boko
Haram pada Sabtu setelah disekap selama tiga tahun, masih menunggu untuk
dipersatukan lagi dengan keluarga mereka, kata sejumlah pejabat
Nigeria.
Sebanyak 24 siswi, yang merupakan bagian dari sekitar 270 anak
perempuan yang diculik oleh kelompok agama militan dari kota Chibok di
Nigeria timur laut pada April 2014, akan kembali bersekolah pada
September, kata juru bicara presiden, Kamis.
Mereka yang kembali ke sekolah itu terdiri dari 21 anak perempuan
yang dibebaskan Oktober lalu melalui kesepakatan hasil perantara Komite
Internasional Palang Merah beserta tiga lainnya yang berhasil kabur atau
diselamatkan.
"Pemerintah sedang mempersiapkan anak-anak perempuan ini untuk
kembali ke sekolah pada September tahun ini karena mereka sudah banyak
ketinggalan pelajaran," kata juru bicara presiden, Garba Shehu.
"Bukan 103 anak perempuan yang sejauh ini sudah dibebaskan, melainkan 24 dari mereka," tambahnya.
Anak-anak perempuan yang dibebaskan pada Sabtu belum akan kembali
bersekolah pada September karena mereka masih menjalani penanganan medis
dan psikologis di ibu kota negara, Abuja. Rangkaian perawatan itu akan
berlangsung selama dua atau tiga minggu, kata pemerintah melalui
Twitter.
Pada Sabtu, 82 anak perempuan dibebaskan sebagai pertukaran atas
anggota-anggota Boko Haram yang ditahan. Kelompok itu telah menewaskan
15.000 orang sejak 2009 dalam pemberontakan dengan tujuan untuk
membangun kekhalifahan di daerah timur laut.
Menteri urusan perempuan, Aisha Jummai Alhassan, mengatakan kepada
para wartawan pada Kamis bahwa foto-foto para anak perempuan yang
dibebaskan dari penculik telah dikirimkan kepada keluarga-keluarga
mereka di Chibok untuk dikenali.
Menteri Aisha mengatakan pemerintah bersikap hati-hati menyangkut
siapa yang diberi izin untuk menemui ke-24 anak perempuan yang bebas
dari penyekapan itu. Anak-anak itu saat ini berada di Abuja untuk
menjalani program pemulihan.
"Para orang tua #Chibokgirls bebas untuk mengunjungi anak-anaknya
kapan pun. Kami tidak akan mencegah mereka menemui putri-putrinya," kata
Aisha seperti dikutip pemerintah melalui Twitter. Demikian laporan
Reuters.
Puluhan siswi Nigeria korban penculikan kembali ke sekolah
Jumat, 12 Mei 2017 8:45 WIB