Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kerugian infrastruktur akibat banjir yang melanda Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, sejak Jumat (2/6) hingga Minggu (4/6) diperkirakan mencapai Rp9 miliar.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bone Bolango, Irwan Kurniawan mengatakan dengan biaya sebesar itu, APBD daerah tak mampu memperbaikinya sekaligus.
"Kami butuh intervensi dari Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Balai Wilayah Sungai untuk menormalisasi infrastruktur yang rusak," katanya, Senin.
Ia juga mengatakan, keuangan daerah hanya bisa menopang jembatan gantung yang menghubungkan dua wilayah, yaitu Kecamatan Suwawa Timur dan Suwawa Selatan.
Sebelumnya jembatan gantung Bondauna sepanjang 60 meter yang melintasi sungai Bone di Kabupaten Bone Bolango, ambruk akibat meluapnya sungai itu, Sabtu.
Itu pun, lanjutnya, Dinas PU hanya mampu mengangkat puing-puing yang rusak dan membuat aliran sungai menjadi optimal. Sementara untuk program pembuatan jembatan baru, maka butuh tambahan dana sangat besar.
"Untuk jembatan putus yang panjanganya 100 meter butuh Rp2 miliar dananya. Sementara beronjong yang sepanjang 500 meter membutuhkan dana segar sebesar Rp1 miliar," katanya.
Infrastrukut lian yang rusak diungkap Irwan, yaitu waduk pengelolaan air bersih untuk melayani 6.000 warga di Bone Bolango. Bahkan bandungan juga rusak akibat banjir tersebut.
Sementara itu, untuk perbaikan jangka pendek diakui Irwan, mereka akan melakukan pembersihan di seluruh infrastruktur yang rusak. Pengangkatan bahan-bahan yang sudah rusak akan segera dilakukan.
"Untuk waduk dan kebutuhan air bersih akan kami segera membersihkannya dari lumpur, karena itu menyangkut kebutuhan masyarakat," tutupnya.