Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan
menugaskan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk
meneliti kejadian kecelakaan Bus Rosalia Indah jurusan
Jakarta-Yogyakarta yang terjun ke jurang di ruas Jalan Raya Bayeman,
Desa Tlahab Lor, Kabupaten Purbalingga, Sabtu dini hari.
"Nanti kami tugaskan KNKT untuk meneliti kejadian itu karena kami
tidak bisa langsung menghukum tanpa tahu sumbernya seperti apa yang ada
di lapangan," kata Menteri Budi di sela-sela meninjau Bandara Halim
Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu.
Ia pun menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan sudah mendapat
laporan terkait kecelakaan Bus Rosalia Indah di Purbalingga tersebut.
"Rosalia saya sudah dapat laporan tetapi belum tahu detilnya
seperti apa, makanya memang saya prihatin berkaitan dengan kecelakaan
bus ini," tuturnya.
Menurut Budi, Kemenhub belum mengetahui apakah bus itu memang laik
untuk jalan atau memang ada kendala dari sopir yang mengendarai bus
tersebut.
"Karena beberapa kecelakaan sebelumnya ternyata tidak laik dan
sopirnya bukan sopir yang benar tetapi saya turut prihatin dengan
kejadian ini. Kami harapkan para sopir itu jangan buru-buru, harus
antre, dan sebagainya," kata Budi.
Ia pun menyatakan Kemenhub akan melihat terlebih dahulu untuk
mengambil tindakan terhadap Perusahaan Otobus (PO) Rosalia Indah terkait
kecelakaan yang menyebabkan empat orang meninggal itu.
"Kami mesti lihat dulu bus itu ada status kelaikan tidak dengan
stiker kalau ternyata tidak maka kami akan lugas melakukan tindakan itu
kepada Perusahaan Otobus tetapi kalau ada kelaikan, berarti yang salah
kan tinggal sopir," ucap Budi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bus
penumpang dilarang beroperasi jika di sisi kiri kaca depan tidak
ditempeli stiker berwarna biru karena itu berarti kendaraan tersebut
belum lolos uji kelaikan.
Empat penumpang yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu diketahui
bernama Santosa Subana (30), warga Dahu RT 14 RW 05, Cikeusal, Serang,
Banten, Wawan Kustanto (29), warga Prambanan RT 02 RW 04, Klaten, Setyo
Prihatin (37), warga Kampung Ledup RY 02 RW 32, Jaya Jatiluhur,
Tangerang, Banten, dan Suratmi (40), warga Tomang Baru Blok C1 Nomor 26,
Jakarta Barat.
Sebanyak 36 korban luka-luka, dua orang di antaranya dirawat di RS
Nirmala, 33 orang di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata, dan satu orang
di RS Harapan Ibu.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB ketika bus
kelas eksekutif berpelat nomor AD-1505-AU yang dikemudikan Imamudin
(44), warga Bogor, Jawa Barat, hilang kendali.
Bus bermuatan 40 orang (termasuk sopir dan dua awak bus lainnya,
red.) yang datang dari arah utara atau Pemalang terjun ke jurang dengan
kedalaman 10 meter.
Menhub tugaskan KNKT meneliti kecelakaan bus Rosalia Indah
Sabtu, 24 Juni 2017 20:57 WIB