Karawang (ANTARA GORONTALO) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
sedang mempelajari peluang untuk mengekspor kendaraan ke Australia
sebagai salah satu negara tujuan ekspor baru bagi produsen mobil di
Tanah Air.
Australia menjadi salah satu tujuan ekspor karena
sejumlah pabrikan otomotif di negara "Kanguru" itu memutuskan
menghentikan proses produksi karena biaya tenaga kerja dan perakitan
yang mahal.
Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono,
mengatakan ada dua hal utama yang harus diperhatikan sebelum memutuskan
untuk mengekspor mobil ke Australia yaitu kecocokan produk (product
matching) yang diproduksi di Tanah Air dengan kebutuhan pasar Australia
dan standar spesifikasi kendaraan di sana.
"Untuk Australia ada
dua hal, pertama product matching dan spesifikasi keamanan," jelas Warih
setelah seremoni kelulusan angkatan kedua Toyota Indonesia Akademi, di
Karawang, Jawa Barat, Rabu.
"Dari dua hal itu, kami akan pelajari
lebih dalam," sambung Warih. "Kita masih menggunakan standar NCAP (New
Car Assessment Programme) ASEAN. Australia sudah standar Eropa."
Jika
Toyota Indonesia memutuskan untuk mengekspor kendaraan ke Australia,
maka produknya akan disesuaikan dengan fitur standar keamanan Eropa.
"Kalau safety Eropa, ada beberapa bagian dari mobil itu sendiri seperti fitur-fitur keamanan," katanya.
Di
sisi lain, Warih menjelaskan pihaknya belum menentukan model kendaraan
yang akan diekspor ke Australia, baik itu model sedan atau SUV dengan
ukuran besar, tergantung kebutuhan pasar di Australia.
Toyota Indonesia masih pelajari peluang ekspor mobil ke Australia
Rabu, 30 Agustus 2017 23:49 WIB