Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Perindustrian aktif memacu daya
saing industri kecil dan menengah (IKM) nasional agar semakin kompetitif
di pasar domestik maupun global. Salah satu langkah strategis yang
dilakukan adalah pemberian bantuan desain kemasan dan merek.
“Kami
berharap, melalui bantuan ini, kualitas kemasan produk IKM akan semakin
meningkat, baik dari aspek bahan kemasan, desain, labelling hingga
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),†kata Dirjen IKM Kemenperin
Gati Wibawaningsih melalui keterangannya di Jakarta, Rabu.
Gati
memastikan, upaya tersebut dapat memberikan nilai tambah serta menjadi
faktor pembeda dari produk kompetitor sejenis dalam menghadapi
persaingan perdagangan global.
“Kami juga ingin para IKM yang difasilitasi dapat menjadi pionir untuk memacu daya saing IKM yang lain,†ujarnya.
Sebanyak
96 IKM telah difasilitasi dalam program bantuan desain kemasan dan
merek ini, yang meliputi wilayah Jambi, Magelang (Jawa Tengah),
Kabupaten Dharmasraya (Sumatera Barat), dan Palangka Raya (Kalimantan
Tengah).
Kegiatan ini merupakan salah satu program dari Klinik
Pengembangan Desain Kemasan dan Merek di bawah binaan Direktorat
Jenderal IKM Kemenperin.
“Pemberian bantuan ini sebagai tindak
lanjut dari kegiatan bimbingan dan konsultasi pengembangan Desain
Kemasan dan Merek serta HKI yang telah diselenggarakan bulan Oktober
2017,†ungkap Gati.
Bentuk bantuan telah disesuaikan dengan
keinginan para pelaku IKM, seperti kekhasan daerah masing-masing serta
produk yang mereka hasilkan.
Hingga saat ini, Klinik Pengembangan
Desain Kemasan dan Merek telah menyalurkan bantuan sebanyak 6.998
desain kemasan, 7.396 desain merek dan 371 bantuan cetak kemasan pada
lima komoditas yakni pangan, sandang, kimia dan bahan bangunan, logam
serta kerajinan.
Sementara Klinik Konsultasi HKI telah menyalurkan bantuan untuk 3.122 merek, 1.244 hak cipta, 17 paten dan 75 desain industri.
Di
samping itu, Ditjen IKM telah memfasilitasi pendirian Rumah Kemasan di
beberapa daerah untuk mempermudah akses bagi para IKM dalam memperoleh
kemasan produk yang baik dan berstandar.
Sampai saat ini, telah
didirikan 24 Rumah Kemasan di 22 Provinsi, di mana dua di antaranya baru
selesai dibangun pada tahun 2016 dan masih ada enam dalam proses
pembangunan pada tahun ini.
“Kedelapan Rumah Kemasan baru tersebut akan mulai beroperasi pada tahun 2018,†tutur Gati.
Di
kesempatan berbeda, Sekretaris Ditjen IKM Eddy Siswanto mengatakan,
kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kemasan produk IKM
baik dari sisi material maupun desainnya sehingga
mampu mendorong daya saing produk IKM dari kompetitor pada persaingan pasar lokal, regional, nasional maupun global.
“Kegiatan
ini merupakan bentuk komitmen yang dilakukan oleh Ditjen IKM dalam
meningkatkan desain kemasan guna menunjang kualitas dan performa produk.
Di mana dalam hal ini, kemasan diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai
wadah tetapi juga harus mampu berfungsi sebagai sarana promosi yang
berdaya jual,†paparnya.
Selain itu mampu memenuhi fungsi
lainnya seperti memberikan perlindungan bagi produk yang dikemas, sumber
informasi dan memiliki ciri khas produk yang akhirnya membuat konsumen
tertarik dan merasa yakin dengan produk tersebut.
96 IKM dapat bantuan desain kemasan dan merek
Rabu, 29 November 2017 20:28 WIB