New York (Antaranews Gorontalo) - Harga minyak melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan minyak Amerika Serikat (AS) jatuh 1,38 persen setelah persediaan komoditas itu di negara tersebut jatuh lebih besar dari perkiraan minggu lalu, sementara persediaan bahan bakar minyak meningkat.
Persediaan minyak mentah komersial AS turun 4,3 juta barel dalam seminggu hingga 31 Agustus, dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk penurunan 1,3 juta barel. Penurunan itu membawa stok menjadi 401,49 juta barel, tingkat terendah sejak Februari 2015.
Sementara itu, total persediaan bahan bakar minyak komersial di Amerika Serikat naik 3,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 31 Agustus, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Kamis (6/9).
Persediaan bensin, bahan bakar distilat serta propana dan propylene masing-masing meningkat 1,8 juta, 3,1 juta dan 2,0 juta barel pada pekan tersebut.
Sebaliknya, Amerika Petroleum Institute (API) mengatakan pada Rabu (5/9) bahwa stok minyak mentah nasional turun 1,2 juta barel padan pekan lalu.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, juga turun 0,15 persen menjadi 95,0429 pada pukul 19.00 GMT.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, kehilangan 0,95 dolar AS menjadi menetap di 67,77 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman November, turun 1,0 persen menjadi menetap di 76,50 dolar per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.