"Kami memiliki fasilitas penampungan air bersih, namun sumber air yang ada sudah kering sejak musim panas melanda daerah ini," ujar Direktur RSUD Zainal Umar Siddiqi, dr Sri Fenty Sagaf, di Gorontalo, Kamis.
Ia mengatakan, bantuan pihak Satradar TNI-AU dalam mengatasi kekeringan yang berdampak tidak adanya air bersih di rumah sakit itu, mampu mengatasi keperluan air bersih yang selama ini menjadi keluhan utama pasien bahkan tenaga medis.
"Kami sangat bersyukur mendapatkan dukungan air bersih gratis dari pihak Satradar 224 TNI-AU, setelah kekurangan air sempat dirasakan cukup lama," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Satradar 224 TNI-AU, Mayor Lek Syafrullah Hasan, mengatakan, pihaknya sangat siap membantu masyarakat mengatasi kekeringan di wilayah rawan air bersih.
Pihaknya menyiapkan dua unit armada tanki air bersih berkapasitas 9 kilo liter untuk mendistribusikan air bersih di wilayah krisis termasuk di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit daerah.
"Kami bekerja sama dengan pihak Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) untuk menyuplai air bersih di wilayah krisis," ujarnya.
Untuk penyaluran di desa-desa, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan, sedangkan untuk pelayanan fasilitas publik diharapkan menyurati pihaknya untuk mengantisipasi dugaan bisnis menjual air bersih.
Seperti yang dilakukan pihak rumah sakit daerah yang menyurati pihaknya kata Syafrullah, kemudian diteruskan ke pihak PUDAM untuk menyiapkan air bersih.
Hal itu penting kata ia, untuk mengatasi dugaan bisnis penjualan air bersih. "Kami siap membantu masyarakat kapan saja, untuk mengatasi krisis air bersih sepanjang musim kemarau ini," ujarnya.
Ia memastikan, bekerja sama dengan pihak PUDAM milik pemerintah daerah, air bersih yang disalurkan gratis.
Pihak TNI-AU pun siap mengerahkan armadanya untuk distribusi air bersih berulang-ulang di wilayah krisis.
