Jakarta (ANTARA) - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai kehadiran Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam Kongres PDI Perjuangan 8-10 Agustus 2019, di Bali, akan menunjukkan sejumlah sinyal politik terkait koalisi.
"Kehadiran Prabowo di Kongres PDIP adalah sinyal Gerindra hampir dipastikan masuk ke gerbong koalisi pemerintah Jokowi," kata Pangi di Jakarta, Senin.
Pangi mengatakan kehadiran Gerindra dalam koalisi, kemungkinan besar merupakan wujud kabinet plus-plus yang selama ini kerap diutarakan.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menilai baik Jokowi, Prabowo dan Megawati, saat ini sedang memainkan power interplay, di mana setiap kekuatan politik menjajaki satu sama lain.
Kekuatan politik itu mencoba untuk membangun satu konsensus dalam rangka formasi pemerintahan yang dianggap bisa merepresentasikan kepentingan politiknya secara efektif, bekerja sama dan bernegosiasi untuk kepentingan bangsa yang jauh lebih besar.
Dia mengatakan kehadiran Prabowo di Kongres PDIP semakin memperjelas bahwa Gerindra sudah hampir dipastikan bergabung ke dalam koalisi.
"Sebenarnya alarm sinyal bergabungnya Gerindra ke koalisi pemerintah sudah hampir dipastikan, katanya sudah 70 persen kans Gerindra bergabung," jelas dia.
Di sisi lain dia menilai agaknya Megawati lebih nyaman bekerja sama dengan Prabowo. Kehadiran Gerindra, khususnya Prabowo dalam koalisi, dianggap mampu memecah gelombong dominasi tokoh lingkaran dalam Jokowi selama ini seperti Luhut Panjaitan, Hendropriyono, dan Surya Paloh.
"Mungkin dan bisa saja Megawati sudah mulai tidak nyaman melihat sepak terjang dan cara kerja mereka yang terlalu mempengaruhi Jokowi selama ini," ucap Pangi, menilai.
Lebih jauh dia memandang kehadiran Prabowo dalam Kongres PDIP merupakan satu rangkaian mulai dari pertemuan di MRT dengan Jokowi, politik nasi goreng antara Prabowo dan Megawati hingga kehadiran Prabowo di kongres nanti.
"Tidak menutup kemungkinkan juga kalau nanti akhirnya Megawati datang berkunjung ke Hambalang (kediaman Prabowo)," kata dia.