Ambon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku menyebutkan jumlah korban meninggal akibat gempa bermagnitudo 6,5 pada Kamis (26/9) yang mengguncang tiga daerah di Maluku bertambah menjadi 36 orang.
"Berdasarkan hasil pendataan jumlah korban meninggal menjadi 36 orang. 11 di antaranya di Kota Ambon, 15 orang di Kabupaten Maluku Tengah, dan 10 lainnya di Seram Bagian Barat," kata Kepala BPBD Maluku, Farida Salampessy, di Ambon, Rabu.
Ia juga mengklarifikasi korban luka berat yang umumnya menderita patah tulang 75 dan tersebar di Maluku Tengah 72 orang dan tiga lainnya di Seram Bagian Barat, sedangkan luka ringan tercatat 74 orang tersebar di Kota Ambon 27 orang, Maluku Tengah 18 orang serta 29 orang di Seram Bagian Barat.
Ia membenarkan para korban luka berat maupun ringan telah mendapatkan perawatan maksimal dari tim medis, baik RSUD dr. M. Haulussy, Kudamati Ambon, maupun di rumah sakit lapangan yang dibangun di kompleks Universitas Darusalam (Unidar) di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah.
Jumlah pengungsi atau penyintas hingga Rabu, tercatat 179.525 orang. Jumlah penyintas terbesar, yakni di Seram Bagian Barat, yakni 103.187 jiwa, sedangkan Maluku Tengah 47.689 jiwa dan Kota Ambon 28.649 jiwa.
Total rumah rusak berjumlah 6.184 unit dengan rincian di wilayah Maluku Tengah rumah rusak berat (RB) 1.635 unit, rusak sedang (RS) 956 unit, dan rusak ringan (RR) 2.120 unit.
Rumah rusak di Kabupaten Seram Bagian Barat tercatat RB 259 unit, RR 681 unit, sedangkan di Kota Ambon rumah RB 96 unit, RS 145 unit, dan RR 292 unit.
"Pendataan masih terus dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB serta BPBD provinsi dan kabupaten/kota terdampak," katanya.
Korban meninggal akibat gempa 6,3 SR di Maluku bertambah
Rabu, 2 Oktober 2019 20:32 WIB