Lebak (ANTARA) - Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banten Mochamad Husen mengatakan penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto yang dilakukan pasangan suami isteri yang terpapar paham radikalisme dapat mencederai demokrasi di Indonesia.
"Kami mengutuk penusukan Bapak Wiranto itu. Perbuatan itu biadab dan banyak orang yang menggutuknya," kata Mochamad Husen saat dihubungi di Lebak, Jumat.
Perbuatan pasangan suami isteri yang diketahui bernama Syahril Amansyah-Fitri Andriana sangat mencederai demokrasi di Tanah Air. Apa pun, perbuatan kekerasan itu tidak dibenarkan baik hukum negara maupun agama Islam.
Mereka kelompok-kelompok yang melakukan tindakan terorisme itu, karena mereka tidak menyukai demokrasi. Semestinya, kata dia, pihak kepolisian lebih waspada dan sudah bisa memetakan sisi keamanan.
"Kami minta pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto dihukum seberat-beratnya," ucap mantan anggota DPRD Kabupaten Lebak itu.
Menurut dia, kelompok terorisme yang melakukan penusukan terhadap Pak Wiranto di Alun-alun Menes Kabupaten Pandeglang, Kamis (9/10) harus dituntaskan hingga akar-akarnya.
Apa motif penusukan yang dilakukan pasangan suami isteri dan siapa dibalik itu. "Kami minta aparat hukum dapat menangkap kelompok terorisme itu dan semoga Pak Wiranto lekas sembuh," ujarnya.
Penusukan terhadap Wiranto cederai demokrasi
Jumat, 11 Oktober 2019 10:05 WIB