Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, melakukan percepatan program listrik masuk desa kepulauan, di Desa Dudepo, Kecamatan Anggrek.

Hal itu dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Ridwan Yasin di Gorontalo, Rabu, pada kegiatan percepatan penanggulangan desa tertinggal dan sangat tertinggal yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa setempat.

Perizinan melalui pihak Distrik Navigasi Kelas I Kementerian Perhubungan di Bitung, Sulawesi Utara, telah dikantongi terkait pembangunan tiang tinggi yang akan menghubungkan jaringan listrik dari wilayah darat di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek menuju Desa Pulau Dudepo.

"Panjangnya sekitar 1.200 meter dan surat rekomendasi terkait perizinan tersebut akan segera disampaikan ke PLN Gorontalo," ujar Ridwan.

Pemkab berkeinginan kuat agar listrik masuk Desa Pulau Dudepo segera terealisasi sebab infrastruktur tersebut diyakini akan mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian di desa itu, agar segera berubah status dari desa sangat tertinggal menjadi desa berkembang bahkan mandiri.

Menurut Ridwan, ada tiga desa sangat tertinggal di kabupaten itu yaitu Desa Dudepo, Tolitehuyu dan Mutiara Laut. Sementara 42 desa masih berstatus desa tertinggal.

Melalui program listrik masuk desa, diharapkan desa-desa yang belum menikmati penerangan listrik, termasuk desa-desa terisolir akan mudah berkembang menjadi desa mandiri.

Sekda mengatakan, diperlukan penanganan khusus dan kerja-kerja bersama dalam meningkatkan status desa. Namun yang dikejar tidak hanya peningkatan status, melainkan kondisi berkembang hingga mandiri yang menunjukkan kehidupan faktual masyarakat sejahtera sinergis dengan pencapaian kemajuan desa.
Ridwan Yasin, Sekretaris Daerah Gorontalo Utara, membuka diskusi terkait penataan kawasan desa melalui percepatan penanggulangan desa tertinggal dan sangat tertinggal yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (ANTARA/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020