Pekanbaru (ANTARA) - Pegawai PT PLN (Persero) yang rumahnya hancur paling parah akibat tertimpa pesawat tempur TNI AU di Provinsi Riau, mengaku bersyukur seluruh keluarganya selamat dari insiden itu.
Pesawat tempur Hawk TNI AU jatuh di permukiman warga Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau pada Senin pagi. Kerusakan paling parah menimpa rumah Abun Abdullah, seorang pegawai PLN yang berdinas di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.
“Saya bayangin kalau saya ada di tempat, ya Allah mungkin sudah almarhum,” kata Abun Abdullah ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru.
Ia mengatakan rumah tersebut ditempati sejak 2011, dan merupakan rumah satu-satunya milik Abun. Karena dirinya berdinas di Rengat, maka dirinya bersama isteri dan tiga anaknya hanya pulang ke rumah tersebut pada hari Sabtu-Minggu atau saat libur.
“Dan kebetulan minggu ini kami tidak berangkat. Alhamdulillah, itulah yang saya syukuri itu. Saya sekeluarga lagi tidak di situ,” katanya.
Abun mendapat kabar tentang insiden itu dari tetangganya, saat dirinya sedang berada di kantor PLN Rengat. Tetangganya menelepon sambil menangis saat mengabari nasib rumah Abun.
“Yang kena inforimasinya ada 3-4 rumah, yang telak di rumah kita. Tapi Alhamdulillah keluarga selamat semua karena tidak di tempat,” katanya.
Ia mengatakan belum bisa memastikan berapa kerugiannya akibat insiden pesawat tersebut. Abun menjelaskan rumah tersebut awalnya tipe 36, dan ia rehab perlahan-lahan hingga berdiri dua lantai, sebelum akhirnya luluh lantah tertimpa pesawat tempur. Ia mengatakan kini masih dalam perjalanan dari Rengat ke Pekanbaru untuk melihat kondisi rumahnya.
Ia mengaku agak shok atas kejadian itu, terutama isterinya yang hingga kini masih terguncang. “Terutama isteri terguncang juga karena istrilah yang begitu sayang rumah itu,” katanya.
Menurut Abun, belum jelas apakah TNI akan mengganti kerugian yang menimpanya dan tetangga-tetangganya akibat insiden itu. “Belum ada konfirmasi dari pihak TNI AU. Pagi tadi anggota Koramil Siak Hulu menghubungi untuk menanyakan apakah betul saya pemiliknya,” kata Abun.