Jakarta (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri mengidentifikasi tujuh lagi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 melalui pencocokan sidik jari dan DNA sehingga hingga Sabtu sore total sebanyak 24 korban teridentifikasi.
"Sampai jam 17.00 WIB berhasil mengidentifikasi korban sebanyak tujuh korban," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Sabtu.
Korban yang teridentifikasi dengan pencocokan sidik jari dan data dari e-KTP adalah Makrufatul Yeti Srianingsih, perempuan berusia 30 tahun beralamat di Pontianak Barat.
Sisanya sebanyak enam korban teridentifikasi melalui pemeriksaan sampel DNA, yakni Rosi Wahyuni berusia 51 tahun cocok dengan sampel DNA dari ibu kandungnya dan Rizki Wahyudi berusia 26 tahun cocok dengan sampel DNA ayah kandungnya.
Selanjutnya Nelly berusia 49 tahun cocok dengan sampel DNA anak kandung, Beben Sopian berusia 58 tahun cocok dengan sampel DNA anak kandung, Arifin Ilyas berusia 26 tahun cocok dengan sampel DNA dari ibu serta ayah kandung, dan terakhir Arneta Fauzia berusia 38 tahun cocok dengan sampel DNA anak kandung.
Dalam mengidentifikasi korban itu, sebanyak 16 sampel DNA yang telah diuji.
Adapun sebelumnya 17 korban yang telah teridentifikasi adalah Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Mia Trasetyani, Yohanes Suherdi, Pipit Priyono, Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni dan Rahmawati.
Sementara berdasarkan data manifest, Sriwijaya Air SJ-182 membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Tujuh lagi korban Sriwijaya Air teridentifikasi oleh DVI
Sabtu, 16 Januari 2021 20:24 WIB