Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Tarif angkutan becak motor di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, naik tajam sejak kenaikan harga bahan bakar minyak resmi diumumkan pemerintah pada Jumat (21/6).
Pengemudi angkutan becak motor (bentor) Ibrahim Musa, Sabtu, mengatakan kenaikan tarif tidak bisa dihindari sebab pengelola angkutan sudah melakukan pengisian bensin dengan harga baru.
Apalagi harga bensin eceran melambung tinggi mencapai Rp8 ribu per liter, dari harga biasanya Rp6 ribu per liter.
"Jarak antara pusat kota dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mencapai 11 kilometer, sehingga kalau harus mengisi bensin sejauh jarak tersebut pasti kami mengalami kerugian besar," kata Ibrahim.
Meski harga bensin eceran mahal, terpaksa dibeli atau disiasati dengan mencari penumpang ke arah SPBU, agar bisa sekaligus melakukan pengisian bensin.
Kenaikan tarif terpaksa dilakukan, untuk jalur dalam kota yang biasanya dipungut Rp2 ribu-Rp3 ribu per orang, kini dinaikkan menjadi Rp4 ribu-Rp5 ribu.
Untuk jarak tempuh di atas 7 kilometer terpaksa dinaikkan menjadi Rp7 ribu -Rp10 ribu, dari harga sebelumnya Rp5 ribu -Rp7 ribu per orang.
Meskipun pemerintah daerah (pemda) tidak mengatur tarif angkutan bentor, kecuali untuk pelajar berkisar Rp1.000-Rp2 ribu, namun kata Ibrahim, pihaknya tidak akan lagi memberlakukan tarif lama.
Untuk pelajar akan dinaikkan menjadi Rp3 ribu untuk jarak tempuh dekat dan jauh. Kecuali jika kendaraannya kata Ibrahim, bisa mengangkut lebih dari dua orang penumpang.
Sementara itu, Yulin Dunggio, warga Desa Milango, mengatakan, sangat kesulitan dengan kenaikan tarif angkutan saat ini.
Penghasilan per bulan yang tetap sama, dinilai berat untuk menanggung biaya transportasi dua orang anaknya.
Yulin berharap, pemda segera mengoperasikan bus angkutan pelajar menjangkau desa dan dusun terpencil agar kenaikan BBM tidak berdampak besar bagi mereka.