Yogyakarta (ANTARA GORONTALO) - Perwakilan Pemerintah Filipina mengunjungi
terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane Fiesta Veloso, di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan, Yogyakarta, Jumat.
Rombongan
Filipina yang tiba di lapas pukul 11.30 WIB itu terdiri atas 13 orang
dari Kementerian Kehakiman, Kementerian Luar Negeri, dan Kejaksaan Agung
Filipina.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia DIY, Dwi Prasetyo Santoso, usai mendampingi pertemuan itu
mengatakan kedatangan mereka ke lapas adalah kunjungan biasa untuk
sekadar menjenguk warganya yang ada di Yogyakarta.
"Ini kunjungan biasa saja. Mereka hanya menaruh simpati pada Mary Jane," kata Dwi.
Dwi
menegaskan, kedatangan mereka yang membawa serta perwakilan dari
Kejaksaan Agung Filipina bukan untuk mendapatkan keterangan dari Mary
dalam soal proses hukum kasus perdagangan manusia yang masih berlangsung
di Filipina.
"Kunjungannya bukan untuk meminta kesaksian atau keterangan sebagai bukti baru," tegas Dwi.
Menurut
dia, agenda utama perwakilan Pemerintah Filipina ke Indonesia adalah
melakukan kunjungan antarinstansi yang berlangsung di Jakarta sehingga
upaya untuk menemui Mary adalah kunjungan biasa sebagai sesama warga
Filipina saja.
Dalam pertemuan selama 30 menit itu, kata dia,
pihak Pemerintah Filipina juga tidak menitipkan sesuatu kepada Mary
seperti terjadi pada kunjungan petinju profesional Filipina Manny
Pacquiao beberapa pekan lalu.
Mary Jane seharusnya sudah
dieksekusi mati bersama terpidana mati lainnya di Pulau Nusakambangan,
Cilacap, Jawa Tengah, awal 2015, namun ditunda sesudah ada permohonan
dari otoritas Filipina menyusul pengakuan Mary Kristina bahwa Mary Jane
adalah korban perdagangan manusia.
Mary Jane dikunjungi delegasi Filipina di Lapas Wirogunan
Jumat, 31 Juli 2015 16:32 WIB