Kepala KPw BI Gorontalo Dian Nugraha mengatakan kegiatan itu dikemas melalui Gorontalo Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) Trade Promotion.
"Pada ajang Gorontalo MSME Trade Promotion ini, kita dapat melihat produk pertanian dan perikanan yaitu jagung, beras organik, kelapa, tuna, dan wood pellet," ucapnya.
Ia mengatakan sangat membanggakan apabila pada hari ini terjadi pertemuan bisnis dari Prefektur Ehime dengan pelaku usaha dari Gorontalo.
"Adapun selama ini telah terjalin perdagangan antara Gorontalo dengan Jepang sebagai daerah tujuan ekspor tuna, dengan nilai transaksi sejak tahun 2018 sampai 2021 mencapai 770 ribu dolar AS," ujar dia.
Salah satu jenis tuna yang menjadi unggulan adalah tuna sirip kuning yang telah diekspor ke beberapa negara. Namun merebaknya COVID-19, kata dia, membuat aktivitas ekspor tuna ke Jepang hampir tidak ada sejak Juli 2021.
"Sementara itu selama tahun 2022 hasil tangkapan ikan mencapai lebih dari 8 juta ton, termasuk tuna. Kiranya, hari ini dapat menjadi langkah yang tepat untuk memulai kembali ekspor tuna ke Jepang," harapnya.
Dian menjelaskan Provinsi Gorontalo juga memiliki produk UMKM berupa olahan pangan, kopi, Virgin coconut oil (VCO), gula aren, furnitur, hingga produk fesyen dan kerajinan dari limbah laut. Beberapa produk UMKM tersebut telah berhasil menembus pasar luar negeri.
"Salah satu yang terbaru, pada bulan November 2022 produk UMKM busana sulaman Karawo Provinsi Gorontalo berhasil mencatat pertemuan bisnis dengan Nusantara Fashion House Malaysia dengan nilai sebesar 20 ribu dolar AS," ucapnya.
Ia berharap dapat terjalin komitmen sebagai bentuk awal pertemuan bisnis antara Prefektur Ehime dengan pelaku usaha dari Provinsi Gorontalo.
"Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya sekaligus ucapan terima kasih kepada Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dan kepada Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer beserta jajaran Pemerintah Provinsi Gorontalo dan kabupaten/kota," kata dia.
