Pohuwato (ANTARA) - Kelompok Sipakullong di kampung suku Bajau Gorontalo mengolah gurita atau hewan moluska dari kelas Cephalopoda menjadi olahan pangan khas Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Fasilitator desa program perikanan gurita Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA) Dewi Nagi di Gorontalo, Selasa mengatakan sebagian besar pengurus dan anggota yang terlibat dalam produksi kudapan stik gurita ini adalah kaum perempuan.
Sementara warga laki-laki yang merupakan nelayan, pergi ke laut untuk menangkap gurita sebagai bahan baku utama.
"Awalnya kami melihat banyak kaum perempuan tidak memiliki aktivitas, sehingga mereka kami ajak membuat produk dari gurita," kata Dewi.
Ia mengatakan sebelumnya kelompok Sipakullong dibentuk pada tahun 2021, kini kelompok ini telah mendapatkan pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak Bank Indonesia maupun JAPESDA di Gorontalo.
Sebelumnya, kata dia, proses produksi stik gurita ini memang hanya dilakukan di rumah dari anggota kelompok saja.
Namun seiring berjalannya waktu, kelompok ini mendapat dukungan dari Pemerintah Desa Torosiaje, dengan memberikan satu bangunan untuk dijadikan rumah produksi.
Dalam proses produksi, kelompok ini belum dapat membuat olahan stik gurita dengan jumlah yang besar karena adanya keterbatasan peralatan
Berbekal semangat dan keyakinan yang kuat serta kekompakan yang harmonis, ia dan kelompok Sipakullong berinisiatif membuat dan mengajukan surat permohonan bantuan peralatan kepada Bank Indonesia.
"Sejak adanya dukungan dari semua pihak, kami akhirnya lebih mudah untuk memproduksi stik gurita ini. Ada dua varian yang kita produksi, yakni original dan balado," katanya.
Sementara itu anggota kelompok Sipakullong, Elsi Kaika mengatakan dirinya sendiri bergabung dalam kelompok tersebut sejak 2022, dimana seperti yang diketahui kelompok ini bergerak pada bidang konservasi dan pemberdayaan masyarakat.
"Kelompok ini memberikan banyak manfaat bagi kami.setiap minggunya kami memproduksi stik gurita. Walaupun sedikit, tapi hasilnya bisa menambah pendapatan kami di sini terutama kaum ibu," kata Elsi.
Ia mengatakan kelompok Sipakullong saat ini merancang pengembangan pengolahan gurita, menjadi produk-produk yang bisa meningkatkan perekonomian di Desa Torosiaje.
"Saat ini baru ada stik gurita, bakso, kuah bugis, dan beberapa makanan lainnya. Kami nanti akan kembangkan dan tetap berinovasi, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta memperkenalkan kepada publik semua olahan makanan khas Torosiaje," imbuhnya.
Kelompok Sipakullong olah gurita jadi cemilan khas Torosiaje Gorontalo
Selasa, 31 Oktober 2023 16:57 WIB