Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Pariwisata mempromosikan "Wonderful
Indonesia" atau Pesona Indonesia pada ajang Arabian Travel Market,
25-28 April 2016 di Dubai, Uni Emirat Arab, untuk membangun jaringan
dengan industri pariwisata global guna meningkatkan jumlah kedatangan
wisatawan asing ke Tanah Air.
Asisten Deputi Promosi Pariwisata Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan
Afrika Kementerian Pariwisata Nia Niscaya dalam keterangan di Jakarta,
Kamis, menyatakan pangsa pasar wisatawan dari kawasan Timur Tengah
sangat besar.
Saat ini, Indonesia tengah berupaya mengejar perolehan Malaysia
yang sukses mendatangkan 300 ribu wisatawan Timur Tengah atau Thailand
yang mampu mendatangkan 800 ribu wisatawan dari Timur Tengah.
"Pasar Timur Tengah masih besar, apalagi, pengeluaran mereka di
atas rata-rata. Umumnya, durasi plesiran wisatawan Timur Tengah 8,5 hari
dengan pengeluaran rata-rata per pengunjung 1.190 dolar AS. Di Dubai,
kami membidik wisatawan keluarga dari Timur Tengah yang bisa berlibur
dua hingga tiga bulan selama musim panas, dengan mengajak seluruh
anggota keluarga," katanya.
Partipasi Indonesia pada ajang Arabian Travel Market merupakan yang
ke-14 kali dan untuk tahun ini Kemenpar menggandeng 52 industri
pariwisata nasional dari perusahaan operator tur, restoran, dan hotel
yang dilibatkan dalam pameran dagang wisata bertema "Perjalanan
Keluarga" tersebut.
Semua diberi misi menjual produk destinasi pariwisata Indonesia secara terintegrasi kepada calon wisatawan Timur Tengah.
Menurut Nia, wisatawan asal Timur Tengah berpotensi mengisi target
pertumbuhan 12 persen wisatawan ke Indonesia per tahun dan 20 juta
pengunjung pada tahun 2019.
Selain mengikuti pameran ini, Kementerian Pariwisata juga
berpromosi melalui media untuk perempuan di Timur Tengah karena sebagian
pengambil keputusan dalam keluarga-keluarga Arab untuk berlibur adalah
kaum ibu atau perempuan.
Dalam pameran itu, Kementerian Pariwisata akan memperkenalkan
regulasi perahu wisata (yacht). Sebelumnya, yacht yang ingin masuk ke
Indonesia diharuskan mengurus izin "Clearance Approval for Indonesian
Territory" (CAIT) yang memakan waktu selama dua minggu, tetapi saat ini
dipersingkat menjadi satu jam.
Pencabutan aturan "cabotage" bagi kapal pesiar (cruise) juga akan
disebar di Dubai karena sekarang kapal pesiar asing sudah boleh
mengangkut dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan Indonesia yakni di
Belawan (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya),
Benoa (Bali), dan Soekarno-Hatta (Makassar).
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan jajarannya lebih banyak menggenjot penjualan, selain branding dan iklan. "Jalankan dengan optimal untuk membawa wisatawan mancanegara lebih banyak ke Tanah Air," kata Arief Yahya.
Khusus untuk pasar Arab, Arief Yahya mengingatkan untuk memperkuat
jualan ke destinasi Lombok, NTB, yang sudah didesain untuk pengembangan
paket wisata halal. Lombok menjadi jawara di Abu Dhabi 2015 sebagai
"World Best Halal Destination" dan "Halal Honeymoon".
Kementerian Pariwisata promosi "Wonderful Indonesia" di Dubai
Kamis, 21 April 2016 18:27 WIB