Perjanjian tentang kemitraan itu diteken di Paris pada Sabtu oleh Wakil Sekretaris Jenderal Mawhiba untuk Pengembangan Bisnis dan Komunikasi Abdulaziz bin Saleh Al-Subail dan Asisten Direktur Jenderal untuk Ilmu Pengetahuan Alam UNESCO Lidia Arthur Brito.
Kemitraan tersebut adalah momen penting dalam memajukan inovasi, kreativitas, dan keunggulan ilmiah di kawasan Arab, kata Mawhiba dalam pernyataannya.
Kolaborasi dengan UNESCO itu penting dalam kerangka Visi Saudi 2030, kata Sekretaris Jenderal Mawhiba Amal binti Abdullah Al-Hazzaa.
Dia menekankan komitmen bersama untuk memberdayakan pemikiran generasi muda Arab dan memajukan pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan dan inovasi.
Sementara itu, Brito mengatakan upaya memberdayakan generasi muda akan diperluas ke bagian dunia lain untuk mempromosikan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG).
Di kawasan Arab, kemitraan itu akan mencakup peningkatan kualitas pelajar di berbagai jenjang pendidikan dengan fokus pada pengetahuan ilmiah, kreativitas, dan pemikiran kritis.
Pemberdayaan perempuan muda Arab akan menjadi perhatian khusus untuk memastikan agar mereka memiliki kesempatan yang sama dalam bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika.
Selama tiga tahun terakhir, Yayasan Mawhiba telah membantu 839 pelajar di negara-negara Arab menemukan bakat dan memberdayakan mereka.
"Inisiatif ini menegaskan pentingnya berinvestasi pada masa depan dan memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk menjelajah, bereksperimen, dan unggul di bidang sains dan teknologi," tulis pernyataan tersebut.
Sumber: SPA-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yayasan Arab Saudi, UNESCO bermitra dalam pendidikan sains