Washington (ANTARA GORONTALO) - Suhu pada Mei kembali memecahkan rekor
global, saat rekor musim semi terpanas di belahan bumi utara telah
mereda, demikian data statistik yang dirilis oleh NASA.
Kutub
arktik secara khusus mengalami suhu panas yang luar biasa yang
menyebabkan lapisan es di laut Arktik dan Greenland mulai mencair lebih
awal, ungkap NASA.
Alaska mencapai rekor musim
semi terpanasnya dengan selisih yang lebih besar, dan di Finlandia,
rata-rata suhu pada Mei antara tiga hingga lima derajat Celcius lebih
panas dibanding biasanya di sebagian besar wilayah, menurut data dari
Badan Meteorologi Finlandia (Finnish Meteorological Institute/FMI).
"Kondisi
iklim sepanjang tahun ini cukup mengkhawatirkan," kata Direktur Program
Penelitian Iklim Dunia (World Climate Research Programme/WCRP) Jenewa
David Carlson, seperti dikutip AFP, Selasa waktu setempat.
Pola
cuaca El Nino menjadi salah satu faktor dari rekor suhu terpanas pada
2016 tetapi para ahli meteorologi mengatakan bahwa gas rumah kaca yang
berasal dari aktivitas manusia tetap menjadi penyebab utama suhu
terpanas.
"Pola cuaca El Nino hanya menjadi sebagian faktor penyebab. Suhu tidak biasa menjadi hal baru yang normal," tambah Carlson.
Suhu
saat terjadinya fenomena El Nino menyebabkan lebih dari 53 persen
wilayah Australia mengalami rekor musim gugur terpanasnya.
Penerjemah: Monalisa