Gorontalo (ANTARA) - Pengurus Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Gorontalo menggelar jalan sehat dan studi ekskursi (darmawisata) ke Kota Tua Gorontalo yang diikuti oleh 80 orang peserta berasal dari anggota dan mitra IAI, Sabtu.
"Studi ekskursi ini merupakan pembelajaran yang dilakukan para peserta secara berkelompok dengan menyusuri kota tua Gorontalo dan mengamati serta menggali informasi secara langsung," kata Ketua IAI Provinsi Gorontalo Yohanes Erik Ambarmoko di Gorontalo, Sabtu.
Ia mengatakan para peserta jalan sehat dibawa ke wilayah kota tua yang dahulunya di era Pemerintahan Hindia Belanda menjadi pusat pemerintahan.
Kawasan ini berada di pusat kota saat ini yang meliputi Kelurahan Tenda dan Biawao Kecamatan Kota Selatan.
Jalan sehat ini dimulai dari alun-alun Lapangan Taruna Remaja sebagai "landmark" kota tua Gorontalo.
Lapangan ini berada di depan rumah dinas Gubernur Gorontalo yang di Pemerintahan Hindia Belanda merupakan rumah asisten residen Gorontalo.
"Kami mengundang pemandu wisata kota tua yang menjelaskan sejarah kota dan bangunan-bangunan peninggalan masa lalu," kata Yohanes.
Di awal jalan sehat mulai pukul 05.30 Wita, para peserta dibawa ke sisi selatan alun-alun yang masih banyak berdiri rumah-rumah tua.
Kawasan ini dikenal sebagai Kampung Borogo atau Borgo, yaitu kawasan permukiman para pegawai pemerintahan kolonial yang umumnya peranakan Belanda.
Ragam rumah dengan gaya arsitektur Indis menjadi suguhan perjalanan ini, juga terdapat bekas bangunan Societeit Wilhelmina, Hotel te Gorontalo yang sekarang menjadi rumah sakit tentara.
Ada pula asrama polisi yang dulunya berdiri Benteng Nassau baru, bekas kantor dan pembangkit listrik Algemeen Nederlands Indische Electriciteit Maatschappij (ANIEM), juga hotel Velberg yang dibangun pada tahun 1900 oleh Hendrik Vellberg seorang syahbandar Pelabuhan Gorontalo pada masa itu.
Sisa penjara lama berupa fondasi batu bata di tepi jalan dan dinding luar juga disaksikan para peserta jalan sehat. Mereka kemudian menyusuri kawasan pecinan yang memiliki bangunan beton gaya Indis.
Terdapat kelenteng Thian Hou Kiong (Tulus Harapan Kita) yang berdiri tahun 1883.
"Kami juga mengajak peserta untuk mengenal bangunan bekas kantor Kopra Fond yang memiliki gaya arsitektur unik," kata pemandu wisata yang menemani perjalanan studi ekskursi peserta jalan sehat Rosyid Azhar.
Sepanjang jalan kembali ke Lapangan Taruna Remaja, peserta masih disuguhi bangunan-bangunan tua yang umurnya diperkirakan lebih dari 100 tahun.
Seperti bekas gedung Koninklijke Paketvaart-Maatschappij sebuah perusahaan pengiriman paket kerajaan atau semacam Pelni di era Hindia Belanda.
Terdapat juga Kantor Pos Indonesia yang dulunya bernama Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT), serta kantor PKK Kota Gorontalo yang dulunya adalah kantor Landbouw.
Jalan sehat dan studi ekskursi Kota Tua Gorontalo ini mendapat dukungan dari Dekkson, sebuah produsen dan pemasok perangkat keras arsitektur terkemuka yang menyediakan beragam produk berkualitas yang memiliki desain estetika tinggi.
IAI menggelar jalan sehat dan studi ekskursi ke Kota Tua Gorontalo
Sabtu, 12 Oktober 2024 14:32 WIB