Kabupaten Bone Bolango (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, melakukan deklarasi Sekolah Ramah Anak Inklusif dan Sehat (RAIS) di Kecamatan Kabila Bone, Kamis.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DIKBUD) Kabupaten Bone Bolango Andrian Andjar mengatakan program RAIS ini menyasar Teman Kanan-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Kabila Bone.
"Deklarasi ini melibatkan berbagai unsur, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polsek Kabila Bone, komite dan pengawas sekolah, termasuk di dalamnya para kepala sekolah," ucap Andrian.
Ia mengatakan program Sekolah Ramah Anak merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak.
Melalui kerja sama dan komitmen antara seluruh pihak terkait, ia berharap selaku dinas yang menaungi dunia pendidikan dan kebudayaan di Bone Bolango merasa yakin dan percaya diri, bahwa upaya menciptakan Sekolah Ramah Anak akan terwujud.
Namun begitu kata dia deklarasi itu tidak hanya sebagai kegiatan seremonial saja, melainkan kedepannya harus diwujudkan dengan langkah-langkah yang telah disepakati bersama ,demi membangun dunia pendidikan di wilayah tersebut.
"Terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan kepedulian terhadap dunia pendidikan.Saya berharap kedepannya langkah ini dapat dijalankan dengan baik," ucap dia.
Kapolsek Kabila Bone Ipda Andi Rustan mengatakan dukungan Polri pada program itu meliputi penyuluhan dan edukasi kepada pelajar seperti bahaya narkotika dan obat terlarang, tindak kekerasan, perundungan, aturan lalu lintas, serta hal lainnya yang berkaitan dengan hukum.
Personel Polsek Kabila Bone juga mulai menjalankan program Polisi Sahabat Anak, dengan tujuan melakukan pendekatan yang menyenangkan, agar anak tidak takut pada Polisi dan merasa dilindungi.
Tentu kata dia upaya itu juga akan didukung dengan pengamanan di lingkungan sekitar sekolah, mulai dari pengaturan lalu lintas di depan gerbang pintu masuk sekolah saat jam masuk dan pulang, yang telah dikemas dalam titik penguatan serta polisi menyapa.
Hal lainnya yang akan dilakukan, menjamin penanganan kasus anak sekolah jika terjadi pelanggaran atau tindak kekerasan, yang nantinya akan dilakukan sesuai dengan pendekatan khusus yang tetap mengedepankan hak anak.
"Kami selalu siap berkolaborasi dengan pihak sekolah maupun komite, dalam menyusun kebijakan atau kegiatan untuk mendukung lingkungan belajar yang aman, sehat dan bebas kekerasan," kata Ipda Andi.