Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Anggota Komisi I DPR, Bobby Adhityo Rizaldi
meyakini pemerintah dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan memberikan
perpanjangan izin bagi 10 Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) yang akan
habis masa berlakunya pada akhir tahun ini.
"Melihat gestur KPI dan Menkominfo, rasanya mereka akan
memperpanjang kembali izin 10 LPS, di mana jejak rekam sanksi-sanksi
yang diberikan KPI lama, tidak akan digubris," katanya di Jakarta,
Senin.
Dia meminta KPI dan pemerintah bekerja lebih cepat dalam proses
perpanjangan 10 LPS yang bersiaran jaringan akan habis izin penggunaan
frekuensi siarannya pada tahun 2016 ini.
Menurut dia, KPI harus kerja lebih cepat, lebih progresif dan lebih
agresif dalam bekerja, dimulai dari konsolidasi internal, memilih Ketua
KPI dan juga review atas perpanjangan tv swasta.
"Terkait izin 10 tv swasta, agar KPI secepatnya merekomendasi, tanpa
banyak drama-drama kiranya ujungnya hanya memperpanjang seluruh izin TV
swasta tersebut," ujarnya.
Ke depan menurut dia, proses perpanjangam izin harus sudah bisa
diputuskan lebih awal, misalnya 2 tahun sebelum izin habis, sehingga
tidak ada ancaman-ancaman bahwa akan banyak pemutusan hubungan kerja
(PHK) bila izin sebuah TV tidak diperpanjang.
Dia juga berharap kepada kesembilan Komisi Penyiaran Indonesia yang
baru saja terpilih tersebut bisa langsung bekerja mengawasi
masalah-masalah penyiaran di Indonesia.
"KPI baru harus berubah, tidak hanya mengomentari soal tayangan
porno aksi atau kasih-kasih reward pada program jurnalistik yang hanya
20 dari waktu tayang televisi," katanya.
Namun menurut dia, harus lebih peka terhadap bias politik akibat
siaran TV dan juga mendeteksi tayangan yang berpotensi menimbulkan
gejolak sosial.
Diketahui bahwa 10 LPS yang ada, sebanyak sembilan LPS akan habis
masa izinnya pada akhir Oktober 2016, sedangkan satu LPS baru akan habis
pada 1 Desember 2016.
Anggota DPR yakin 10 LPS diperpanjang izinnya
Senin, 1 Agustus 2016 22:58 WIB