Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Sejumlah siswa di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, antusias mengikuti bimbingan teknis terkait rehabilitasi hutan mangrove, yang dilakukan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makasar.
Kegiatan itu sengaja digelar sebelum mereka melakukan penanaman bibit mangrove sebanyak 230 ribu dam 50 ribu bibit sebagai pengganti jika ada mangrove yang mati atau rusak.
"Mengingat kerusakan hutan mangrove di Pohuwato masuk dalam kategori sangat rusak. Untuk itu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencannagkan program tersebut," kata Kepala BPSPL, Andry Indryasworo Sukmoputro.
Dalam bimtek tersebut, BPSL mengusung tema "Ayo tumbuhkan Mangrove di Kabupaten Pohuwato" sebagai slogan utama dalam melakukan kampanye sadar lingkungan di masyarakat Gorontalo.
"Bahwa kita tidak sekedar menanam mangrove, tetapi menumbuhkan dan melestarikan agar hutan tersebut terus ada di Pohuwato," jelasnya ketika memberikan materi.
Nuriah Khofifah (16) siswi SMA N 1 Marisa yang masih kelas 11 itu mengungkap, setelah mengikuti bimtek dari BPSPL, ia bisa mengenal jenis-jenis mangrove, yang sebelumnya hanya mengetahui satu jenis saja.
"Saya juga baru tahu kalau mangrove itu ada buahnya," ungkap perempuan jurusan MIPA yang biasa di sapa Ifa itu.
Ifa juga menyatakan jika pengetahuan seperti yang didapat dari BPSPL, bisa masuk di mata pelajaran, karena itu memang pantas ada.
Karena selama ini hal itu belum ia temukan di mata pelajaran.
Harapan juga yang Ifa sampaikan agar kegiatan seperti ini terus dilakukan pemerintah setempat, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat dan mereka yang masih duduk di bangku sekolah.