Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Forum Gorontalo Biodiversity menggelar Festival Burung Migran selama Agustus hingga Oktober 2016 sebagai langkah kampanye pelestarian habitat burung di daerah ini.
Salah seorang anggota Gorontalo Biodiversity Rosyid Azhar, di Gorontalo, Senin, mengatakan jadwal festival tersebut dipilih sesuai dengan waktu kedatangan sejumlah spesies burung migran tahun-tahun sebelumnya.
Festival ini terdiri dari pengamatan (monitoring) dan identifikasi spesies burung migran yang singgah, dan edukasi kepada masyarakat maupun para siswa, pemutaran film, pembuatan film dokumenter, media trip dan kampanye melalui foto burung di media sosial.
Kunjungan burung migran tahun ini teramati Agustus hingga September mulai ada, beberapa jenis yang terpantau adalah trinil semak (Tringa glaerola), ibis rokoroko (Plegadis falcinellus), berkik kembang besar, kedidi jari panjang, dan trinil kaki hijau," ujarnya pula.
Data-data tersebut disertai hasil foto Rosyid dan anggota GB lainnya di Danau Limboto selama beberapa pekan terakhir.
Rosyid menyatakan, secara rutin berburu foto burung di danau tersebut untuk memantau kedatangan burung migran.
"Burung-burung ini menyukai lahan basah karena makanannya ada di situ, seperti kepiting kecil dan invertebrata lain," katanya pula.
Menurutnya, Danau Limboto menjadi habitat yang disukai burung-burung pendatang, karena di daerah asalnya seperti Siberia dan Rusia sedang mengalami musim dingin.
Sebelumnya, pada April 2016 Burung Indonesia merilis jumlah burung migran yang terpantau di Danau Limboto berjumlah 49 jenis.
Peneliti dan ahli biodiversitas Burung Indonesia, Panji Fauzan mengatakan pihaknya melakukan pengamatan selama 2014 hingga 2016, dengan metode jalur transek di tanggul yang membelah danau dan metode hitung (point count) di sejumlah area danau.
Sebagian besar burung yang terpantau merupakan suku Scolopacidae tercatat 12 jenis, seperti kedidi leher merah (Calidris ruficollis), kedidi golgol (Calidris ferruginea), dan trinil lumpur asia (Limnodramus semipalmatus).
"Ketiganya berstatus hampir terancam. Burung trinil lumpur asia merupakan salah satu yang dilindungi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa," katanya lagi.
Jenis tersebut di antaranya burung cerek kernyut (Pluvalis fulva), berkik ekor lidi (Gallinago stenura), trinil pantai (Actitis hypoleucos), trinil rawa (Tringa stagnatilis), dan kedidi ekor tajam (Calidris acuminata).
Gorontalo Biodiversity Gelar Festival Burung Migran
Senin, 19 September 2016 13:03 WIB