Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idris Rahim mengatakan capaian kinerja pemerintah provinsi selang tahun 2012-2016, menunjukkan kemajuan yang signifikan.
"Indikator keberhasilan ini terlihat dari capaian program kegiatan pembangunan yang fokus pada empat program prioritas, yaitu pendidikan gratis, kesehatan gratis, pembangunan infrastruktur, dan ekonomi kerakyatan, yang dari tahun ke tahun terus meningkat," katanya saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di DPRD, Selasa.
Ia menjelaskan anggaran sektor pendidikan pada tahun 2012 sebesar Rp187,9 miliar, pada tahun 2016 mencapai Rp296,9 miliar.
Indikator keberhasilan di sektor pendidikan terlihat dari capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) yang meningkat di seluruh jenjang pendidikan.
Dimana untuk tingkat SD/MI pada tahun 2012 sebesar 111,04 persen, diproyeksikan pada akhir tahun 2016 akan mencapai 111,55 persen.
"Demikian pula halnya untuk SMP sederajat, dimana APK pada tahun 2012 99,23 persen, diproyeksikan naik menjadi 99,94 persen, dan untuk SMA sederajat dari 77,07 persen pada tahun 2012, menjadi 93,73 persen pada tahun 2016," katanya.
Menurutnya, mutu dan relevansi pendidikan yang juga mengalami kemajuan, tampak dari meningkatnya persentase kelulusan SMP dan SMA sederajat pada tahun 2016 yang mencapai 100 persen.
Untuk bidang kesehatan, kata dia, secara konsisten Pemprov Gorontalo meningkatkan porsi anggarannya.
Jika pada tahun 2012 anggaran kesehatan hanya sebesar Rp22,3 miliar, maka pada tahun 2016 anggarannya mencapai Rp71,2 miliar.
Ia mengungkapkan capaian indikator kinerja kesehatan antara lain terlihat dari angkat kematian ibu melahirkan yang pada tahun 2012 sebanyak 243/100.000, turun menjadi 38/100.000 pada Juni 2016.
Untuk angka kematian bayi sebesar 18,7/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012, ditargetkan turun menjadi 12,8/1.000 kelahiran hidup pada akhir tahun 2016.
Sedangkan persentase gizi buruk ditargetkan menjadi 3,34 persen pada akhir tahun 2016.
Di bidang infrastruktur, pada tahun 2012 anggarannya sebesar Rp110,6 miliar, dan pada tahun 2016 naik menjadi Rp177,5 miliar.
"Kami fokus mengarahkan pembangunan pada penyediaan infrastruktur dasar, dukungan pelayanan transportasi, energi, perumahan, penataan pemukiman, air bersih, dan sanitasi lingkungan," tambahnya.
Lebih lanjut Idris memaparkan, di bidang ekonomi kerakyatan, pihaknya fokus pada bidang pertanian, yang mana pada tahun 2012 produksi jagung sebesar 656.864 ton, dan pada akhir Juni 2016 produksinya mencapai 866.868 ton.