Beirut (ANTARA) - Angkatan Darat Lebanon, Sabtu, mengatakan pihaknya tengah menyelesaikan pengerahan personel di sembilan kota di Lebanon menyusul penarikan tentara Israel di bawah ketentuan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 27 November 2024.
"Unit angkatan darat menyelesaikan pengerahan prajurit di Ras al-Naqoura, Alma al-Shaab, al-Dhahira, Tayr Harfa, dan Majdel Zoun," kata Angkatan Darat Lebanon dalam sebuah pernyataan.
Selain ke lima daerah di Distrik Tyre itu, beberapa unit angkatan darat juga dikerahkan di Kota Aitaroun, Bint Jbeil, al-Salehni, dan al-Qaouzah, Distrik Bint Jbeil.
"Angkatan Darat Lebanon berupaya memperkuat pengerahan personelnya, dan mengamankan beberapa titik penting" di kota-kota bagian selatan, kata pernyataan itu.
Pengerahan pasukan ke wilayah selatan Lebanon itu berkoordinasi dengan UNIFIL (pasukan perdamaian PBB di Lebanon), dan komite pengawas gencatan senjata beranggotakan lima pihak.
Kelima anggota komite itu adalah AS, Prancis, Lebanon, Israel, dan UNIFIL.
Namun, otoritas Lebanon telah melaporkan lebih dari 455 pelanggaran Israel terhadap gencatan senjata, termasuk kematian 37 orang, sejak kesepakatan itu diberlakukan pada 27 November 2024.
Kesepakatan gencatan senjata tersebut ditujukan untuk mengakhiri lebih dari 14 bulan pertempuran antara tentara Israel dan pejuang Hizbullah sejak awal perang Gaza pada Oktober 2023.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata itu, Israel dituntut untuk menarik pasukannya di selatan batas demarkasi Blue Line - sebuah perbatasan de facto - secara bertahap.
Adapun tentara Lebanon dikerahkan di Lebanon selatan dalam 60 hari.
Data dari Kementerian Kesehatan Lebanon mengindikasikan bahwa sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, sedikitnya 4.068 orang telah tewas, termasuk perempuan, anak-anak, dan pekerja kesehatan.
Serangan Israel ke Lebanon itu juga melukai 16.668 warga.
Sumber: Anadolu-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lebanon selesaikan pengerahan tentara di Lebanon selatan pascagencatan