Jakarta (ANTARA) - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyebarkan 20.000 buku dalam Program Mudik Asyik Baca Buku 2025 untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat dan memberikan alternatif yang edukatif bagi anak-anak selama perjalanan mudik.
Dalam pesan singkat kepada ANTARA di Jakarta, Rabu, Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin menyatakan kegiatan tersebut akan berlangsung pada 26–27 Maret 2025 pada berbagai titik keberangkatan mudik di Jakarta, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Terminal Kalideres, Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, dan Bandara Halim Perdanakusuma.
"Sebagai upaya memasyarakatkan literasi, Badan Bahasa menyediakan 20.000 buku untuk anak-anak dan masyarakat umum di gerai baca yang tersebar di enam lokasi titik mudik," katanya.
Ia berharap buku-buku tersebut bisa menumbuhkan minat baca sejak dini dan mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai selama perjalanan mudik.
Adapun fokus utama program tersebut menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan menarik serta edukatif bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jauh.
Pengalaman menarik membaca buku bermutu diharapkan akan menjadi pengalaman yang mengesankan dan akan menjadi kenangan bagi anak-anak serta akan meningkatkan minat baca dan aktivitas literasi.
"Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, banyak orang tua memberikan ponsel kepada anak-anak mereka selama perjalanan untuk mengatasi kebosanan. Namun, kurangnya kontrol terhadap konten digital menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu program ini bertujuan memperkenalkan buku sebagai alternatif hiburan yang lebih edukatif dan berkualitas," ujarnya.
Selain itu anak-anak juga akan mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan dongeng serta mengikuti kegiatan literasi interaktif lainnya dari para penggiat literasi di Jakarta.
Program tersebut didukung oleh berbagai pihak, termasuk Perpustakaan Nasional RI, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), serta beberapa penerbit dan komunitas literasi. Kerja sama lintas sektor tersebut bertujuan memastikan distribusi buku yang merata dan terselenggaranya kegiatan dengan optimal, juga menegaskan pentingnya sinergi dalam meningkatkan budaya literasi di masyarakat.
"Selain menyediakan buku bacaan, dalam acara Mudik Asyik Baca Buku ini juga akan dilangsungkan sesi interaktif seperti mendongeng, kuis literasi, dan edukasi mengenai pentingnya membaca. Harapannya, kegiatan dengan pendekatan yang menyenangkan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menanamkan kebiasaan membaca sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari," ucap Hafidz.
Selain itu anak-anak yang mengikuti program itu juga dapat berinteraksi dengan para pendongeng profesional yang akan membawakan cerita-cerita inspiratif. Penyelenggara juga menyediakan tas sagu hati berisi buku pilihan bagi anak-anak yang menunjukkan antusiasme dalam membaca selama acara berlangsung.
"Langkah ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak untuk membawa kebiasaan membaca hingga ke kampung halaman mereka. Selain itu, tas sagu hati ini menjadi bentuk apresiasi bagi anak-anak yang aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan literasi selama acara. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat budaya membaca di kalangan anak-anak dan keluarga mereka," tuturnya.
Melalui Mudik Asyik Baca Buku 2025, Badan Bahasa ingin mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya literasi sejak usia dini, sehingga semakin banyak keluarga yang memilih buku sebagai teman perjalanan bermanfaat dan menyenangkan. Kampanye ini juga menjadi bagian dari visi pemerintah dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Bahasa sebarkan 20.000 buku dalam "Mudik Asyik Baca Buku 2025"