Jakarta (ANTARA) - Presiden Majelis Nasional Agung Turki Numan Kurtulmus menegaskan bahwa pihaknya ingin mengembangkan hubungan antara parlemen Turki dengan Indonesia pada setiap tingkatan.
“Kami bertekad untuk lebih mengembangkan kerja sama dan solidaritas antar parlemen nasional kita,” kata Kurtulmus melalui video parlemen Turki yang dipantau secara daring dari Jakarta, Kamis.
Dia juga menyampaikan bahwa parlemen kedua negara akan menyelenggarakan pertemuan yang membahas dukungan bagi Palestina pada 18 April, di mana Ketua DPR RI Puan Maharani akan hadir.
Mengenai isu Palestina itu sendiri, Kurtulmus mengatakan bahwa Indonesia dan Turki saling bekerja sama dan mendukung inisiatif masing-masing di panggung internasional, terutama di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan G20.
Kurtulmus juga mengapresiasi Presiden RI Prabowo Subianto yang mementingkan pengembangan hubungan Indonesia-Turki sejak Prabowo menjabat pada Oktober 2024.
“Faktanya, pertemuan pertama dewan kerja sama strategis tingkat tinggi Turki-Indonesia diadakan di Jakarta pada Februari lalu,” ujar dia, yang juga menyebutkan bahwa Prabowo akan berpartisipasi dalam forum diplomatik Antalya (ADF) besok.
Selain itu, Kurtulmus menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas dukungannya terhadap Yunus Emre Institut (Pusat Kebudayaan Turki) yang dibentuk oleh Pemerintah Turki pada 2007 yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Dia menyebutkan Indonesia dan Turki bekerja sama dengan erat dalam bidang pendidikan, menambahkan ada sekitar 5.300 warga Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Turki dan sejak 2022, bahasa Turki mulai diajarkan di Indonesia melalui Yunus Emre Institut.
“Indonesia merupakan salah satu bintang yang sedang naik daun di Asia saat ini,” ujar dia.
Dia pun menyoroti tentang pusat gravitasi sistem internasional yang menggabungkan sistem multipolar dan multisentral mulai bergeser ke arah Asia.
Presiden Majelis Nasional Turki itu menjelaskan bahwa hubungan Indonesia dan Turki sudah terjalin selama ratusan tahun sejak Kekaisaran Ottoman pada abad ke-16 hingga abad ke-20, yang kemudian terjalin kembali setelah Indonesia merdeka pada 1945.
“Ikatan sejarah dan nilai-nilai bersama antara negara kita merupakan landasan yang kuat untuk memajukan hubungan persahabatan kita. Kedalaman, kekuatan, persahabatan, dan persaudaraan kita selalu hangat meskipun jarak memisahkan kita,” kata Kurtulmus.
Dia menyatakan hubungan kedua negara semakin berkembang dan membaik di setiap bidang, terutama dalam perdagangan, pertahanan, industri, pertanian, kesehatan dan pariwisata.
Dia pun meyakini bahwa kunjungan Prabowo yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Turki merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk memajukan hubungan kedua negara.
Diketahui bahwa lawatan Presiden RI Prabowo Subianto ke Turki merupakan tindak lanjut atas undangan Presiden Recep Tayyip Erdogan saat berkunjung ke Indonesia pada Februari lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Turki ingin kembangkan hubungan antar parlemen dengan Indonesia