Jakarta (ANTARA) - Praktisi keuangan menyarankan warga menggunakan fasilitas pinjaman daring (pindar) resmi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk kegiatan yang produktif termasuk modal kerja.Praktisi sarankan warga pakai pindar resmi untuk kegiatan produktif
"Pastikan pindar terdaftar di OJK dan dipakai untuk kegiatan produktif seperti usaha bengkel, perdagangan, jasa dan bidang-bidang lain yang prospektif," kata Head Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma di Jakarta, Sabtu.
Wildan mencontohkan jumlah peminjam (borrower) di Easycash per Januari 2025 sebanyak 7.354.325 dengan total pinjaman akumulatif senilai Rp65,14 triliun sejak perusahaan berdiri di 2017.
Sebagai platform pindar yang berizin dan terdaftar di OJK, pihaknya selalu menerapkan prinsip kehati-hatian untuk memproses pengajuan pendanaan dari konsumen.
Dalam mengajukan pendanaan, "borrower" perlu melengkapi data diri dan beberapa informasi yang dibutuhkan sehingga akan keluar limit (batas) tertentu sesuai dengan "risk assessment" dari informasi yang diberikan tersebut.
Jika rekam jejak (track record) atau performa pembayarannya bagus dan tepat waktu, maka peminjam bisa mengajukan dengan limit yang lebih tinggi.
Di Indonesia, peran platform pinjaman daring dalam mendukung UMKM semakin signifikan. Per Agustus 2024, OJK mencatat "outstanding" pinjaman daring ke UMKM berbadan usaha tumbuh 32,87 persen (year on year) mencapai Rp4,97 triliun.
Data ini menunjukkan peran pinjaman daring resmi dalam mempercepat akses pendanaan bagi sektor usaha kecil.
Seorang pelaku UMKM di Jakarta membenarkan untuk mendapatkan pendanaan harus mengukur kemampuan dari usaha yang dijalankannya. Setelah usahanya tersebut berkembang dan dana dikembalikan tepat waktu, praktis perusahaan pindar akan menambah dananya.
Selain itu pertimbangkan juga besaran bunga yang dikenakan sebaiknya dicarikan yang paling ringan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Praktisi sarankan warga pakai pindar resmi untuk kegiatan produktif