Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M.
Soemarno bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau kegiatan
di Pelabuhan Merak untuk memantau pembangunan Dermaga VI sekaligus
layanan angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
"Antisipasi layanan penyeberangan sudah jauh lebih baik saat
angkutan Natal tahun ini. Saya berharap PT ASDP Indonesia Ferry
(Persero) dapat meningkatkan kualitas layanan feri dan pengembangan
pelabuhan yang lebih optimal," kata Rini di Dermaga VI Pelabuhan Merak,
Banten, Senin.
Rini mengapresiasi lancarnya layanan penyeberangan selama angkutan
Natal berlangsung, khususnya pada arus puncak pada 22 dan 23 Desember
2016.
Pengembangan Pelabuhan Merak ke masa depan tidak hanya terfokus
pada penyediaan jasa transportasi, tetapi juga menjadi pelabuhan
destinasi dengan layanan intermoda yang terintegrasi.
Apalagi, layanan angkutan di Merak cukup komplit, yakni tersedia layanan kereta api dan bus.
"Diharapkan tahun 2018 Pelabuhan Merak dapat menyediakan layanan
premium, khususnya untuk kendaraan golongan IV penumpang, di samping
rencana implementasi layanan tiket online, e-ticketing untuk mobil
pribadi," ujarnya.
Hal ini, menurut Rini, dipandang perlu mengingat semakin tingginya angka pertumbuhan mobil pribadi.
Selain
itu, ia mengemukakan, pada 2018 sejumlah ruas Tol Trans Sumatera
ditargetkan rampung dalam mendukung perhelatan pesta olahraga se-Asia
(Asian Games) di Jakarta dan Palembang.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong agar
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dapat terus meningkatkan kemampuan
angkutan roll on - roll out (ro-ro), yang mampu membawa kendaraan umum dan pribadi.
Ia
mengharapkan, perusahaan jasa maritim itu tidak hanya sebagai pendukung
angkutan penumpang dan logistik nasional, tetapi juga pendukung
pelabuhan hub sehingga konsolidasi angkutan laut lebih optimal.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi
mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan konsep pengembangan Pelabuhan
Merak dan Bakauheni yang komprehensif dan terpadu.
"Ke depan akan diciptakan pusat ekonomi di sini, sehingga trennya
pelabuhan tidak hanya menjadi prasarana untuk menyeberang, tetapi dapat
menjadi destinasi wisata yang memberikan atmosfer dan pengalaman
berbeda saat dikunjungi," ucapnya.
Dalam waktu dekat, ia mengemukakan, Pelabuhan Merak akan difokuskan
pada penyelesaian pembangunan Dermaga VI, serta mengakselerasi proses
tender pembangunan Dermaga VII.
"Kendala kita bukan jumlah kapal, tetapi dermaga yang masih kurang.
Untuk meningkatkan produktivitas dermaga, kita percepat port time dari 60 menit menjadi 45 menit, dan sailing time dari 120 menit menjadi 100 menit," tuturnya.
Ditargetkan pembangunan dermaga VI pelabuhan Merak dapat rampung
seluruhnya pada Februari 2017. Untuk dermaga VII di Bakauheni sudah
mencapai 35 persen, dan untuk dermaga VII di Merak masih dalam proses
tender.
Faik optimistis dapat menyelesaikan satu persatu rencana
pembangunan dermaga di pelabuhan Merak dan Bakauheni, sesuai dengan
target yang ditentukan.
"Untuk layanan premium, kami harapkan
dapat terealisasi di dermaga VI sebelum perhelatan Asian Games 2018.
Nantinya diharapkan kendaraan golongan IV penumpang dapat menikmati
layanan lebih di pelabuhan maupun di atas kapal," ujarnya.
Ia menambahkan, pengguna jasa dengan kendaraan golongan IV penumpang dapat menikmati jasa ruang rehat utama (lounge) ataupun fasilitas parkir khusus (valet parking) di kapal.
Menteri BUMN tinjau Pelabuhan Merak
Senin, 26 Desember 2016 18:07 WIB