Bandung (ANTARA GORONTALO) - Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek
menuturkan Kampanye Gerakan Deteksi Dini White Pupil atau pupil mata
putih harus dioptimalkan karena kampanye tersebut bisa mencegah kebutaan
pada anak-anak.
"Pupil (mata) putih itu bukan hanya katarak pada anak-anak, tapi
salah satu sebabnya adalah kanker," kata Nila Farid Moeloek, usai
menghadiri puncak acara HUT ke-108 RS Pusat Mata Nasional Cicendo di
Bandung, Minggu.
Menurut Menkes, white pupil ini merupakan tanda bahaya dan bukan
hanya dapat mengancam penglihatan namun juga mengancam kehidupan atau
nyawa seseorang.
"Katarak itu di tengah mata kita ada lensa. Lensa itu kalau katarak
warnanya jadi putih seperti uban. Kalau ada putih bisa kita operasi.
Jadi putih pada pupil itu harus menjalani operasi, seperti ibarat kalau
lensa kamera, agar menjadi jernih kembali," kata dia.
Menkes menambahkan, melalui kampanye pupil putih ini diharapkan
masyarakat lebih mengetahui, menyadari sehingga mampu mendeteksi dini
adanya katarak, bahkan retinoblastoma di dalam mata seorang anak.
Retinoblastoma merupakan tumor ganas mata yang sering terjadi pada
anak. Leukocoria (pupil putih) atau seperti "mata kucing" merupakan
tanda klinis awal yang tersering ditemukan oleh orang tua atau
orang-orang di sekitar pasien.
Insidensi retinoblastoma berkisar 1:16.000 dan 1:18.000 kelahiran hidup.
"Terlihat warna putih pada pupil matanya, seperti mata kucing.
Lebih jelas bila pada kondisi ruangan redup/gelap atau pada saat terkena
flash lampu kamera," kata Menkes.
Ia menuturkan pendekatan keluarga dalam deteksi dini ini sangat
penting dan jika ditemukan tanda white pupil ini atau gangguan
penglihatan lainnya, segera periksakan anggota keluarga ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk dilakukan tindakan guna menghindarkan dari
risiko kebutaan.
Lebih lanjut ia mengatakan setiap 60 detik, satu anak di seluruh
dunia menjadi buta, padahal 80 persen penyebab kebutaan pada anak bisa
dicegah melalui pemeriksaan dan tindakan segera.
"Oleh karena itu, deteksi dini white pupil (pupil putih) menjadi
hal yang sangat penting dalam pencegahan kebutaan pada anak," kata dia.
Ia menambahkan gangguan penglihatan apalagi kebutaan pada anak
menimbulkan dampak yang sangat besar pada kehidupan dan masa depan anak
itu sendiri.
"Gangguan ketajaman mata atau gangguan refraksi banyak dialami
anak-anak bisa mengganggu prestasi belajar mereka," ujar Menkes.
Menkes: kampanye "pupil putih" bisa cegah kebutaan
Minggu, 5 Februari 2017 15:48 WIB